Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Rentetan Kecelakaan Libatkan Bus Transjakarta, Wagub DKI: Sopir Sudah Dilatih agar Lebih Hati-hati

Kompas.com - 18/07/2022, 18:35 WIB
Muhammad Naufal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengaku telah menerapkan berbagai prosedur operasi standar (SOP) berkait pencegahan kecelakaan lalu lintas armada bus Transjakarta.

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria terkait rentetan kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta. Tiga peristiwa kecelakaan terjadi pada 10, 12, dan 16 Juli 2022 yang mengakibatkan tiga korban jiwa.

"Memang kami sendiri terus menyusun, mengimplementasikan berbagai SOP pencegahan (kecelakaan lalu lintas)," ujar Riza saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (18/7/2022).

Baca juga: Kecelakaan Maut Beruntun, DPRD Anggap 3 Rekomendasi Ini Diabaikan PT Transjakarta

Menurut dia, sopir bus Transjakarta sudah dilatih dan dididik untuk lebih teliti serta berhati-hati agar tak terjadi kecelakaan.

"Bahkan, sopir-sopir Transjakarta itu dilatih dan dididik sedemikan rupa, ya supaya lebih hati-hati, lebih teliti," ucapnya.

Ia mengatakan, kecelakaan terakhir yang melibatkan Transjakarta di Jakarta Pusat, pada 16 Juli 2022, menjadi perhatian pemrprov.

Dalam kasus tersebut, Riza berujar bahwa sopir Transjakarta melindas korban karena korban melintas di jalur Transjakarta. Korban, menurut dia, tak menyeberang melalui jembatan penyebrang orang (JPO).

Karena itu, dalam kesempatan tersebut, Riza meminta warga agar tidak menyeberang sembarangan.

"Kita ketahui bersama, yang bersangkutan memang turun dari bus, kemudian dia menyebrang di depan bus itu sendiri. Jadi memang sekali lagi bagi seluruh warga, hati-hati kalau menyebrang," urai Riza.

"Jalan di depan bus Transjakarta, itu kan tinggi dia (badan bus). Kalau kita menyebrang, kan sopir (Transjakarta) enggak liat itu ada orang di bawah itu," imbuhnya.

Baca juga: Perempuan Tewas Tertabrak Bus Transjakarta di Senen, Saksi Sebut Korban Turun dari Patas

Riza menegaskan, sopir Transjakarta tak mungkin menabrak korban jika bisa melihat korban saat menyebrang.

"Jadi, enggak mungkin kalau lihat orang itu (korban) lalu ditabrak (sopir), itu enggak mungkin," tutur dia.

Dalam kesempatan itu, Riza menyampailan rasa duka cita kepada korban yang tewas di Jakarta Pusat.

"Kita berduka cita dan prihatin atas kecelakaan yang terjadi hari Sabtu malam, yang penumpang tertabrak oleh Transjakarta," sebutnya.

Selain di Jakarta Pusat, kecelakaan yang melibatkan Transjakarta terjadi di Jalan Sunter Karya, Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada 12 Juli 2022. Seorang pengendara motor tewas akibat peristiwa itu.

Kemudian, kecelakaan terjadi di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada 10 Juli 2022, yang menewaskan seorang pesepeda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com