Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Blok Politik Pelajar Batalkan Aksi Lempar Botol Air Seni ke Kemenkominfo, Ini Alasannya

Kompas.com - 01/08/2022, 17:25 WIB
Reza Agustian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Blok Politik Pelajar mengurungkan rencananya melakukan aksi bertajuk "Ramai-ramai Lempar Botol Pipis ke Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia".

Perwakilan Blok Politik Pelajar Ahmad mengatakan, aksi tersebut sedianya akan digelar di depan gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika di Jalan Medan Merdeka Barat, Senin (1/8/2022) pukul 14.00 WIB.

"Kami Blok Politik Pelajar mengurungkan untuk melakukan aksi dengan seruan 'Ramai-ramai Lempar Botol Pipis ke Kementerian Komunikasi dan Informatika' yang sedianya dilakukan pada Senin 1 Agustus 2022," kata Ahmad di Jalan Medan Merdeka Barat, Senin.

Baca juga: Protes Pemblokiran Situs dan Aplikasi, Blok Politik Pelajar Siram Air Seni di Depan Gedung Kemenkominfo

Menurut Ahmad, aksi tersebut dibatalkan untuk menghargai proses advokasi yang sedang dilakukan antara jajaran Kemenkominfo dengan Koalisi Advokasi Permenkominfo 5/2020.

"Blok Politik Pelajar tidak tergabung ke dalam koalisi tersebut," ujarnya.

Kemudian, Ahmad mengungkapkan, tagar #BlokirKominfo yang saat ini tengah ramai digaungkan di media sosial dapat dipergunakan masyarakat tanpa harus izin dan meminta persetujuan dari pihak manapun.

Baca juga: Mengapa Kominfo Hanya Blokir PayPal dan Platform Game, Situs Lain Dibiarkan?

"Belakang ini diketahui berdasarkan rilis koalisi itu, bahwa #BlokirKominfo milik atau bertautan dengan kerja-kerja advokasi yang dilakukan koalisi itu memunculkan tudingan oleh koalisi bahwa aksi yang diinisiasi Blok Politik Pelajar dan warganet Facebook dengan menggunakan #BlokirKominfo merupakan tindakan provokatif dan kontraproduktif terhadap proses advokasi yang berlangsung," ujar Ahmad.

Atas tudingan itu, kata Ahmad, Blok Politik Pelajar membatalkan aksi pelemparan botol yang berisi air seni ke Kemenkominfo.

"Kami lebih baik memutuskan untuk mengurungkan aksi ini daripada dilihat sebagai penyulut kegagalan advokasi di kemudian hari. Diketahui juga bahwa akan ada pertemuan audiensi antara koalisi dengan Kemenkominfo dalam waktu dekat sehingga aksi ini dipandang akan mengganggu ketertiban proses tersebut," ungkapnya.

Baca juga: Menkominfo Sebut 3 dari 7 PSE yang Sempat Diblokir Masih Bermasalah

Imbas dibatalkannya rencana tersebut, kata Ahmad, ia sebagai perwakilan Blok Politik Pelajar melakukan aksi simbolis dengan menyiram sisi depan gedung Kemenkominfo dengan sebotol air seni.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Ahmad bersama satu orang rekannya melakukan aksi simbolis itu dengan menumpahkan sebotol air seni di depan gedung Kemenkominfo.

Sebagai informasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika memblokir platform digital yang tidak melakukan pendaftaran dan mematuhi aturan Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat.

Pemblokiran platform digital yang tidak melakukan pendaftaran hingga tenggat akhir dilakukan mulai Sabtu, 30 Juli 2022 pukul 00.00 WIB.

Pada Sabtu (30/7/2022) pagi, terdapat delapan situs layanan internet, aplikasi game, dan platform distribusi game yang telah diblokir Kominfo mulai hari ini.

1. Yahoo

2. PayPal

3. Epic Games (platform distribusi game)

4. Steam (platform distribusi game)

5. Dota (game)

6. Counter Strike (game)

7. Origin (EA)

8. Xandr.com

Kedelapan platform digital tersebut mulai diblokir Kominfo karena belum juga mendaftarkan diri ke Kominfo setelah dikirimi surat teguran.

Kewajiban pendaftaran ini merupakan amanat Peraturan Menteri Kominfo Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat.

Dalam kebijakan PSE Kominfo itu, bila tak segera mendaftar sesuai tenggat yang ditentukan, PSE Lingkup Privat bakal dianggap ilegal dan akses layanannya bisa diblokir di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com