Paket sembako yang rusak kemudian ditimbun di lahan dekat Gudang JNE Cabang Depok. Sebab, pihak JNE merasa sudah menggantinya dengan barang yang baru.
"Mereka anggap beras itu sudah jadi milik JNE karena telah mengganti kepada pihak pemerintah," jelas Zulpan.
Kendati demikian, Zulpan menegaskan bahwa penyidik tidak langsung memercayai pernyataan JNE Express soal kerusakan dan ganti rugi yang dilakukan.
Pasalnya, alasan tersebut baru berupa pernyataan lisan. belum dibuktikan dengan dokumen terkait penggantian barang tersebut.
"Ini keterangan belum didukung dokumen. Jadi baru keterangan secara lisan, tentu akan dalami tentunya dari pihak JNE," tegas Zulpan.
Baca juga: Kubur Bansos yang Rusak, JNE Kerjasama dengan Pihak Swasta PT DNR
Zulpan menyebutkan bahwa penyidik masih menelusuri soal penyebab pasti rusaknya sembako bansos tersebut dan alasan menguburnya di lahan dekat Gudang JNE Express.
Selain itu, penyidik juga akan menyelidiki apakah JNE Express benar-benar sudah mengganti sembako itu dan telah menyalurkannya kepada masyarakat yang berhak.
"Nah untuk ini pun kami masih perlu pendalaman, terkait dokumen dan orang-orang yang siapa yang mendapat penggantian beras yang basah tersebut," tutur Zulpan.
"Apabila ditemukan unsur-unsur pelanggaran pidana atau korupsi di dalamnya, akan berproses lebih lanjut," sambung dia.
Sementara itu, timsus Polda Metro Jaya mendapatkan berbeda dengan informasi dari JNE Express, saat memeriksa perwakilan Kemensos RI.
Zulpan mengatakan, salah satu pihak Kemensos yang diperiksa penyidik itu adalah Direktur Perlindungan Korban Bencana Sosial Mira Riyanti.
Kepada penyidik, Mira mengatakan bahwa Kemensos hanya bekerja sama sama Badan Urusan Logistik dalam hal penyediaan sembako bansos presiden RI pada 2020.
"Yang bersangkutan menerangkan pada intinya Kemensos bekerja sama dengan Bulog dalam rangka penyaluran bansos berupa beras dari pemerintah," ungkap Zulpan.
Baca juga: Timbunan Sembako Presiden di Depok, Kenapa Kemensos Tak Tahu soal Kerja Sama dengan JNE?
Namun, Mira mengeklaim bahwa Kemensos tidak mengetahui soal adanya kerja sama Bulog dengan pihak ketiga dalam pengadaan paket sembako tersebut.
Mira mencontohkan kerja sama Bulog dengan PT DNR selaku pemenang tender pengadaan paket sembako bansos presiden, dan juga dengan JNE Express sebagai pihak penyalur kepada masyarakat penerima manfaat.