Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Akan Tetapkan Tersangka jika Ada Unsur Kelalaian dalam Peristiwa Ambruknya Bangunan di Johar Baru

Kompas.com - 02/08/2022, 15:05 WIB
Reza Agustian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium forensik (labfor) Mabes Polri terkait apa yang menjadi penyebab ambruknya bangunan semipermanen di Jalan Rawa Sawah 2, Johar Baru, Jakarta Pusat.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan, jika ditemukan kelalaian maka pihak yang bertanggung jawab akan ditetapkan sebagai tersangka dan terancam Pasal 359 dan 360 KUHP tentang Kelalaian.

"Hasil labfor kami cocokkan dengan keterangan saksi-saksi yang sudah dimintai keterangan. (Jika ada kelalaian) kami terapkan Pasal 359 dan 360 KUHP," ujar Komarudin saat dihubungi wartawan, Selasa (2/8/2022).

Baca juga: Polisi Akan Panggil Instansi Terkait jika Proyek Normalisasi Saluran Air jadi Penyebab Ambruknya Bangunan di Johar Baru

"Pasal 359 itu menyebabkan kelalaian mengakibatkan orang meninggal dunia dan 360 mengakibatkan orang luka. Nah nanti kami dalami kelalaian siapa, pemilik rumah atau kelalaian pekerja (penggalian saluran air)," sambung dia.

Komarudin mengungkapkan, jajarannya telah memeriksa sembilan orang saksi untuk menyelidiki penyebab ambruknya bangunan sehingga satu orang tewas dalam peristiwa itu.

Menurut Komarudin, sembilan orang itu terdiri dari warga sekitar, pekerja penggalian saluran air yang berada di sekitar bangunan itu.

Baca juga: Polisi Periksa 9 Saksi Terkait Ambruknya Bangunan Semipermanen di Johar Baru

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menduga, kelalaian dalam penggalian saluran air menjadi penyebab ambruknya bangunan tepat di depan Pasar Gembrong Lama, Johar Baru.

Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawi Adji menuturkan, petugas galian proyek saluran air itu lalai sehingga menyebabkan fondasi bangunan semipermanen itu rusak.

"Kelalaian petugas galian irigasi yang salah perhitungan dalam menggali dan menyebabkan kerusakan fondasi bangunan," ujar Isnawi dalam keterangannya, Jumat (29/7/2022).

Baca juga: Detik-detik Rumah di Johar Baru Ambruk, Diawali Suara Ledakan, lalu Ada Rintihan di Balik Reruntuhan

Ketua Rukun Warga 006 Kelurahan Galur, Syafrudin, membenarkan akan adanya proyek penggalian saluran air sebelum peristiwa terjadi.

"Kebetulan ini ada proyek untuk galian pembenaran selokan buat pelebaran untuk memperbaiki saluran air mengganti yang baru," ujar Syafrudin, Kamis (28/7/2022).

Syafrudin menduga penggalian saluran air itu merupakan proyek Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta.

Menurut dia, proyek galian saluran air itu berada di sekitaran bangunan yang ambruk tersebut karena posisinya berada di persimpangan jalan.

"Iya soalnya ini di hook. Otomatis setengahnya galian soalnya kan ini perbatasan dengan fondasi. Ini rumahnya dua setengah lantai," ujar dia.

Syafrudin menduga, proyek penggalian saluran air itu menjadi salah satu penyebab ambruknya bangunan semipermanen yang menyebabkan terdapat korban jiwa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com