JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat transportasi Deddy Herlambang mengatakan LRT Jakarta sepi penumpang lantaran rute yang membentang dari Rawamangun hingga Kelapa Gading itu terlalu pendek yakni hanya sepanjang 5,8 km.
Hal itu disampaikan Deddy menanggapi pengakuan manajemen LRT Jakarta soal sepinya penumpang LRT Jakarta.
"Rutenya terlalu pendek ya. Untuk jarak segitu orang cenderung malas menggunakan LRT. Mereka pasti berpikir mending naik motor atau naik ojek atau bajaj," kata Deddy saat dihubungi, Jumat (12/8/2022).
Baca juga: LRT Jakarta Masih Sepi Penumpang, Pengamat: Pemilihan Rute Tak Didukung Kajian
Ia meyakini LRT Jakarta akan ramai penumpang bila rutenya diperpanjang hingga Klender sebagaimana rancangan awal.
Ia pun mengatakan upaya manajemen LRT Jakarta dengan menghadirkan sensasi naik kereta sembari dikejar zombie tak efektif untuk menggaet penumpang.
Deddy mengatakan, hal tersebut hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi tak akan menambah jumlah penumpang ke depannya.
"Itu hanya hiburan saja. Tapi tidak akan menambah penumpang. Menurut saya kalau rutenya diperpanjang penumpangnya akan ramai," lanjut Deddy.
Seperti diketahui, LRT Jakarta menggelar acara Train to Apocalypse dengan harapan bisa menambah jumlah penumpang.
Saat ini rata-rata penumpang LRT Jakarta yang melayani rute Velodrome (Rawamangun) sampai Pegangsaan Dua (Kelapa Gading) hanya berkisar 1.400-1.500 orang setiap harinya.
Acara seperti Train to Apocalypse diharapkan bisa memantik minat warga menjajal LRT Jakarta. Bahkan, LRT Jakarta sudah beberapa kali berkolaborasi dengan industri kreatif dan hiburan.
Baca juga: Tarif Integrasi Berlaku, Cukup Bayar Sekali Saat Naik Transjakarta, MRT, dan LRT
Kegiatannya berlangsung di stasiun atau gerbong, seperti peragaan busana dalam rangka peluncuran salah satu merek busana lokal, kegiatan pekan kebudayaan dengan Korea Culture Center, bermain musik di kereta, pertunjukan barongsai, dan hiburan di kereta dalam rangka Natal dan Tahun Baru.
Manajemen LRT Jakarta memastikan bahwa wahana zombi yang dihadirkan itu mengedepankan faktor keamanan dan keselamatan penumpang sehingga tidak mengganggu operasional.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.