JAKARTA, KOMPAS.com - Satpam kompleks rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo membuat pengakuan bahwa dirinya menerima uang Rp 150.000.
Uang tersebut diterima satpam dari seorang pria yang meminta semua portal menuju rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Saguling III, Jakarta Selatan, ditutup.
Orang tersebut memberikan uang kepada sang satpam berinisial S dengan dalih uang rokok.
”Dia bilang, ’Pokoknya jangan dibuka, Pak, nanti saya kasih uang.’ Iya, waktu itu saya nurut,” kata S di sekitar kompleks Jalan Saguling III, Duren Tiga, Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (11/8/2022).
Baca juga: Soal Kematian Brigadir J, Ferdy Sambo: Di Pengadilan Saya Pertanggungjawabkan
S mengaku mendapatkan dua kali uang rokok. Pertama pada Senin (8/8/2022) Rp 100.000.
Lalu, pada keesokan harinya ia kembali mendapatkan bayaran Rp 50.000.
Namun, S tidak menjelaskan secara detail identitas serta sosok pria yang menyuruhnya.
Ia hanya mengatakan, pria tersebut kerap terlihat berada di rumah Ferdy Sambo.
"Sama yang jaga itu (rumah Sambo). Untuk uang rokok katanya," ujar S.
S mengaku menuruti permintaan orang tersebut, yakni menutup semua portal kompleks menuju rumah pribadi Sambo.
Namun akibatnya, ia kemudian malah mendapat keluhan dari warga kompleks yang lain.
Pasalnya, banyak warga yang kesulitan melewati wilayah tersebut.
"Banyak warga jadi susah buat lewat," ujar dia.
Baca juga: Mengapa Motif Sambo Bunuh Brigadir J Belum Diungkap Polisi?
Penutupan portal kompleks menuju rumah pribadi Ferdy Sambo itu juga membuat awak media kesulitan untuk melakukan tugas peliputan.
Padahal, beberapa kali ada peristiwa penting yang terjadi di rumah itu terkait penanganan kasus pembunuhan berencana terhadap brigadir J yang dilakukan oleh Irjen Ferdy Sambo.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.