Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBWSCC: Kapasitas Kali Ciliwung Kurang Besar sehingga Perlu Normalisasi

Kompas.com - 12/08/2022, 15:08 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapasitas atau daya tampung Kali Ciliwung dinilai tidak lagi memadai untuk menampung debit air. Hal ini menyebabkan sebagian wilayah Jakarta masih sering kebanjiran saat musim hujan.

Hal ini disampaikan Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Jaya Sampurna saat acara lomba bersih Kali Ciliwung di Cijantung, Jakarta Timur, Jumat (12/8/2022).

"Jadi Ciliwung ini secara kapasitas masih kurang besar, jadi banyak terjadi bottleneck kanan kiri sehingga bisa kita lihat pas musim hujan, itu sering terjadi banjir di Ibu Kota," ujar Jaya kepada wartawan.

Baca juga: Tak Ada Turap, 7 RW di Pejaten Timur Kerap Dilanda Banjir dari Luapan Kali Ciliwung

Jaya menuturkan, pihaknya akan meningkatkan kapasitas Kali Ciliwung dari hulu hingga hilir dengan cara menormalisasi

Saat ini, kata Jaya, BBWSCC masih berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait proses pembebasan lahan untuk normalisasi Kali Ciliwung.

"Sungai yang berada di wilayah kerja kami, menjadi tupoksi kami, itu sudah ada grand design-nya. Sehingga kami berkolaborasi baik dengan pemda maupun masyarakat setempat untuk mendukung pelaksanaan atau pembebasan lahan," kata Jaya.

Adapun Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta mulai membebaskan lahan di Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, untuk keperluan normalisasi Kali Ciliwung.

"Normalisasi Kali Ciliwung itu sedang berjalan, mengenai pembayaran dari normalisasi itu yang punya domainnya Dinas SDA karena yang bayar SDA," ujar Lurah Rawajati Supeno saat dikonfirmasi, 21 Juni 2022.

Baca juga: Pemprov DKI Bebaskan 57 Bidang Tanah di Rawajati untuk Normalisasi Kali Ciliwung

Supeno menjelaskan, ada 157 bidang tanah di Rawajati yang akan dibebaskan oleh Dinas SDA. Namun, dari total data tersebut, baru 99 bidang tanah yang sudah terverifikasi dokumen kepemilikannya, 57 di antaranya sudah dibebaskan.

Pemprov DKI Jakarta telah melakukan pembayaran kepada pemilik 57 bidang tanah tersebut.

"Info terakhir nanti akan ada 157 bidang (yang akan dibebaskan) dan yang pernah dipanggil di GOR Pengadegan untuk dilakukan verifikasi data ada 99 bidang. Dari itu sudah ada 57 bidang yang sudah dibayar," kata Supeno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com