Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panggung Apung Situ Rawa Kalong, Sudah Dipamerkan Ridwan Kamil tapi Belum Bisa Dipakai

Kompas.com - 16/08/2022, 10:05 WIB
M Chaerul Halim,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Panggung apung Situ Rawa Kalong yang teletak di Curug, Cimanggis, Depok, yang sudah diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sejak Jumat (5/8/2022) belum bisa digunakan oleh pengunjung.

Pengunjung yang sudah datang ke sana, bahkan dari jauh, akhirnya harus kecewa.

Keluhan Pengunjung

Salah seorang pengunjung bernama Teguh sengaja datang ke Situ Rawa Kalong bersama keluarga kecilnya dari Jatijajar, Depok, untuk menjajal fasilitas yang disebut instagramable oleh Gubernur Jawa Barat itu.

"Kecewa sih. Kirain saya sudah bisa buat foto-foto gitu di panggung apung, ternyata masih ditutup," kata Teguh saat di temui di lokasi, Rabu (10/8/2022) sore.

Di sisi lain, Teguh memuji penampakan Situ Rawa Kalong yang telah direvitalisasi. Kata dia, kini situ tersebut lebih ramah anak sehingga cocok dijadikan tempat rekreasi bersama keluarga.

Baca juga: Panggung Apung Situ Rawa Kalong Depok Ditutup, Wagub Jabar: Masih dalam Pemeliharaan...

"Karena kan sebelumnya situnya itu masih biasa, tapi kan sekarang kalau dilihat di sosial media (Instagram) agak lumayam bagus gitu. Jadi saya kemari ngajak keluarga," ujar Teguh.

Senada dengan Teguh, Sari yang sengaja datang untuk menikmati suasana di Situ Rawakalong turut merasakan perubahan yang signifikan dari wajah Situ Rawa Kalong.

Selain lebih bersih dan tertata, Situ Rawa Kalong juga kerap kali ramai oleh para pedagang yang berjualan disekitar situ.

Hanya saja, Sari menyesalkan panggung apung di Situ Rawa Kalong belum dapat digunakan.

Dirinya penasaran untuk menjajali panggung apung yang menarik perhatian tersebut.

"Pengin nyoba tapi pengunjung masih enggak boleh, apa memang keselamatannya belum bisa dijamin, enggak ngerti juga," ujarnya.

Baca juga: Diresmikan Ridwan Kamil Pekan Lalu, Panggung Apung Situ Rawa Kalong Belum Dapat Diakses

Penjelasan Pemprov Jabar

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyebutkan, Situ Rawa Kalong masih dalam tahap pemeliharaan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar).

"Nanti kan bertahap semuanya, yang jelas masih dalam pemeliharaan," kata Uu kepada wartawan di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Senin (15/8/2022).

Uu belum menyebutkan kapan masa pemeliharaan selesai, sehingga panggung apung Situ Rawa Kalong dapat diakses pengunjung.

"Nanti (panggung apung dibukanya) sesuai dengan jadwal," ucap Uu.

Selain itu, Pemprov Jabar tengah mengurus penghibahan Situ Rawa Kalong tersebut untuk Pemkot Depok.

Baca juga: Revitalisasi Situ Rawa Kalong Depok, Pemprov Jabar Gelontorkan Anggaran Rp 21,6 Miliar

"Bukan berarti tidak akan dihibahkan, tapi ada proses lain yang masih dalam proses," kata Uu.

Kendati demikian, Uu enggan menjelaskan secara terperinci proses yang dimaksudnya. Dia hanya menekankan, sejauh ini Pemprov Jabar masih mengurus proses hibah itu.

Untuk itu, Uu meminta masyarakat tidak berprasangka negatif terhadap pemerintah karena panggung apung tersebut belum dibuka meski sudah diresmikan.

"Pokoknya masyarakat jangan negatif terhadap pemerintah. Seluruh kegiatan dan keputusan pemerintah demi kemaslahatan umat, demi kemaslahatan masyarakat," kata Uu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com