Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.806 Napi Lapas Salemba Dapat Remisi HUT ke-77 RI, 16 Orang Langsung Bebas

Kompas.com - 18/08/2022, 17:47 WIB
Reza Agustian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 2.615 narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA dan Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IA Salemba, Jakarta Pusat, mendapatkan remisi pengurangan masa tahanan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia.

Dari 2.615 narapidana tersebut terbagi dari 809 tahanan di Rutan Kelas IA dan 1.806 warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIA Salemba.

Baca juga: 989 Warga Binaan Rutan Kelas 1 Depok Dapat Remisi HUT Ke-77 RI

Kalapas Kelas IIA Salemba Yosafat Rizanto mengatakan dari 1.806 WBP Lapas Kelas IIA Salemba yang mendapatkan remisi, 16 di antaranya langsung bebas pada 17 Agustus 2022 kemarin.

"Ada 61 narapidana lain sebenarnya mereka bebas, tetapi karena ada dendanya mereka belum bisa bebas hari ini. Denda tersebut digantikan dengan menjalani masa tahanan, jadi setelah mereka menjalani (masa tahanan) baru mereka bebas," ujar Yosafat dikutip dari keterangannya pada Kamis (18/8/2022).

Yosafat mengungkapkan, narapidana yang mendapatkan remisi rata-rata terlibat tindak pidana kasus narkoba yakni 1.536 orang. Kemudian 263 narapidana terlibat kasus kriminal umum.

"Kasus lain seperti korupsi ada dua narapidana dan human trafficking ada lima narapidana," ungkap dia.

Menurut Yosafat, pengurangan masa tahanan yang didapatkan narapidana mulai satu sampai enam bulan.

Baca juga: 869 Warga Binaan di Lapas Cikarang Terima Remisi Hari Kemerdekaan Indonesia

Sementara itu, 246 narapidana tidak mendapatkan remisi karena faktor hukuman disiplin dan belum menjalani masa pidana selama enam bulan.

Di kesempatan terpisah, Karutan Kelas IA Salemba Fonika Affandi mengatakan, 809 orang mendapatkan pemotongan masa tahanan dari 3.309 narapidana yang ditahan di sana.

Artinya, sebesar 54 persen narapidana yang mendapatkan remisi HUT ke-77 Republik Indonesia di Rutan Kelas IA Salemba.

"Pemberian remisi ini sebagai stimulus bagi narapidana yang berkelakuan baik dan berperan aktif dalam program pembinaan," tutur Fonika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com