Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Terjadi di Permukiman Padat Penduduk di Simprug Jaksel, 120 KK Terdampak

Kompas.com - 21/08/2022, 14:37 WIB
Joy Andre,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Musibah kebakaran terjadi di permukiman padat penduduk di Jalan Simprug Golf, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (21/8/2022) pagi.

Lurah Grogol Selatan Andi mengatakan, akibat dari musibah kebakaran yang terjadi, sekitar 120 kepala keluarga (KK) terdampak.

"Untuk KK yang terdampak, sementara ini kurang lebih 120, tapi itu sifatnya sementara dan kami belum melihat lebih dalam lagi," ucap Andi, di lokasi, Minggu (21/8/2022).

Andi menyebut bahwa 120 KK yang terdampak tersebut merupakan warga yang tinggal di rumah permanen dan semi permanen.

Ia mengatakan, usai kobaran api berhasil dijinakkan, pihaknya akan segera mengevakuasi para warga ke bangunan gereja yang berada dekat dari lokasi kebakaran.

Baca juga: Kebakaran di Permukiman Padat Penduduk di Simprug Jaksel, Api Masih Berkobar hingga Berjam-jam

"Pengungsian sementara akan dilakukan. Posko sementara, nanti akan kami lakukan di Gereja Somang," tutur dia.

Ia mengaku bahwa saat ini pihak Kelurahan Grogol Selatan sudah berkoordinasi dengan pihak gereja, BPBD, dan pihak terkait lainnya untuk segera melakukan proses evakuasi terhadap warga terdampak.

Sebelumnya diberitakan, musibah kebakaran ini terjadi sekitar pukul 10.00 WIB.

Beberapa unit mobil pemadam kebakaran dan ambulan diterjunkan ke lokasi untuk memadamkan api dan mengevakuasi warga.

Sejumlah warga, mulai dari pemuda hingga orang dewasa, ikut membantu proses pemadaman.

Baca juga: Melaju dengan Kecepatan Tinggi, Mobil Tabrak Water Hydrant dan Sejumlah Warga di Duren Sawit, 1 Orang Kritis

Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Agus Widar mengatakan bahwa pihaknya masih perlu melakukan pendataan terkait dengan total kerugian dan jumlah rumah yang terbakar.

"Kami masih mendata dulu, berapa rumah yang terbakar, tentu menunggu proses pemadaman," kata Agus

Agus juga menyebut bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan PLN untuk proses pemadaman listrik guna menghindar kecelakaan yang tidak diinginkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com