Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah di Pancoran Roboh, Diawali Suara Gemuruh hingga Bangunan Ambruk

Kompas.com - 31/08/2022, 17:17 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga menyebutkan, terdengar suara gemuruh sebelum rumah indekos di Jalan Warung Jati Barat I RT 06 RW 003, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, roboh pada Rabu (31/8/2022) siang.

Mery, warga sekitar lokasi mengatakan, suara gemuruh itu terdengar sangat kencang. Suara itu disebut seperti suara kucing yang tengah berlari dan berkelahi.

"Suara itu kencang, seperti kucing lagi lari kalo lagi berantem. Saya di luar rumah, saat mau bawa gelas ke dalam itu suara terdengar," kata Mery saat ditemui di lokasi, Rabu.

Mery yang mendengar suara gemuruh kencang lalu keluar rumah. Ia lalu menghampiri pusat suara dan melihat dinding rumah tetangganya retak.

"Kemudian ada yang berjatuhan gitu. Lalu saya panggil agar pemilik rumah dan penghuni kos-kosan itu keluar. Saat mereka berusaha keluar, baru roboh," kata Mery.

Baca juga: Rumah di Pancoran Roboh, Penghuni Berhasil Selamatkan Diri Sebelum Bangunan Ambruk

Mery mengatakan, berdasarkan keterangan penghuni rumah, satu hari sebelum roboh juga terdengar suara retakan dinding. Namun pemilik tak menghiraukan suara tersebut.

"Katanya yang menempati rumah, semalem ada suara. Mungkin karena bangunan itu mau retak, suara kayak orang jalan," ucap Mery.

Perwira Piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan Moch Arief mengatakan, rumah tersebut roboh sekitar pukul 12.00 WIB.

Saat kejadian, tetangga pemilik rumah mendengar suara seperti bangunan akan roboh.

"Ibu Dahlan mendengar suara bahwa bangunan akan segera roboh, segera memanggil pemilik rumah," kata Arief saat dikonfirmasi, Rabu.

Baca juga: Rumah di Pancoran Roboh, Puing Atap yang Tersisa Masih Berjatuhan

Teriakan tetangga tersebut didengar pemilik rumah yang kemudian keluar dari tempat tinggalnya untuk menyelamatkan diri.

"Para penghuni segera keluar, tidak lama kemudian bangunan ambruk," ucap Arief.

Petugas Damkar yang mendapatkan laporan bangunan roboh lalu menuju ke lokasi kejadian dengan menurunkan satu unit dan empat personel.

"Obyeknya itu kontrakan dan kos-kosan sekitar kurang lebih 47 meter persegi. Untuk korban jiwa nihil," ucap Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com