Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedai Kopi di Halte Harmoni Dibongkar, Pengguna Transjakarta: Antrean jadi Tidak Berdesakan

Kompas.com - 06/09/2022, 19:32 WIB
Reza Agustian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah penumpang mengapresiasi keputusan PT Transjakarta membongkar kedai kopi yang berdiri di dalam Halte Harmoni, Jakarta Pusat.

Kedai kopi tersebut sempat diprotes lantaran dinilai mempersempit dan menghambat aktivitas pengguna transjakarta yang berlalu lalang di halte tersebut.

Salah satu pengguna bernama Fathur mengungkapkan, kondisi Halte Harmoni saat ini lebih lapang setelah dibongkarnya kedai kopi tersebut.

Baca juga: Sempat Dikeluhkan Penumpang, Kedai Kopi Dibongkar dan Halte Harmoni Tampak Lebih Lengang

"Jadi lebih lengang, antrean penumpang tidak terlihat berdesak-desakan dengan orang lain yang turun transit atau beli kopi," kata Fathur.

Menurut Fathur, ia hampir setiap hari menggunakan moda transportasi transjakarta untuk berangkat dan pulang kerja menuju rumahnya di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Bernard Hermanto Penumpang keluhkan dibukanya toko kopi di dalam halte Transjakarta Harmoni membuat suasana semakin sesak.

Saat jam sibuk atau jam pulang kantor, mobilitas di Halte Harmoni menjadi lebih teratur setelah dibongkarnya Kedai Kopi.

Senada dengan Fathur, Rachman mengapresiasi PT Transjakarta yang mendengarkan keluhan para pengguna jasa layanannya yang memprotes keberadaan Kedai Kopi di Halte Harmoni.

Rachman berharap PT Transjakarta menambah vending machine di Halte Harmoni untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang haus atau kelelahan ketika sedang menunggu bus transjakarta.

"Nggak bisa dipungkiri juga, penumpang pasti butuh minum apalagi pulang kerja, lelah nunggu busway," ucap Rachman.

Baca juga: Polemik Kedai Kopi di Halte Harmoni, Dibangun untuk Layani Penumpang lalu Dibongkar karena Bikin Sempit

"Harapannya vending machine-nya ditambah, karena kalau tempat (kedai) kopi pasti memakan ruang halte ini. Ini sudah bagus ada satu mesin," sambung Rachman.

Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta Anang Rizkani Noor menjelaskan, kedai kopi tersebut dibongkar pada Kamis (1/9/2022) setelah PT Transjakarta membuat kesepakatan dengan pemilik kedai kopi tersebut.

Anang beralasan, kedai kopi itu dibongkar setelah PT Transjakarta mendapat masukan dari masyarakat bahwa keberadaan gerai itu mengganggu arus penumpang.

"Aspirasi dari pelanggan mengatakan bahwa warung kopi di Halte Harmoni mengganggu," kata Anang, Jumat (2/9/2022).

Diketahui beberapa waktu lalu, warganet mengeluhkan kondisi di dalam halte yang semakin padat karena adanya antrean pembeli kopi dan antrean penumpang.

Baca juga: Ragam Komentar soal Kedai Kopi yang Dianggap Persempit Ruang Halte Harmoni

Para penumpang di Halte Harmoni juga merasakan halte menjadi lebih sempit sejak adanya kedai kopi itu.

Para penumpang meminta kedai kopi itu dibongkar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com