Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota F-Gerindra DPRD DKI Nilai Keuangan Formula E Jakarta Tak Perlu Diungkap

Kompas.com - 07/09/2022, 22:12 WIB
Muhammad Naufal,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta M Taufik menilai bahwa laporan keuangan balap mobil listrik Formula A 2022 tak perlu diungkap ke publik.

Hal ini ia sampaikan menyusul mencuatnya pertanyaan mengapa laporan keuangan Formula E Jakarta belum diaudit oleh kantor akuntan swasta.

Pertanyaan itu muncul dari anggota Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak.

Saat dimintai tanggapan soal hasil audit laporan keuangan yang tak pernah diungkap ke publik, Taufik justru bertanya apakah hasil audit itu harus diungkap ke publik.

Baca juga: Setelah 3 Bulan Pelaksanaan Formula E, Jakpro Baru Dapatkan Auditor dari Pihak Swasta

"Sekarang, ada enggak kewajiban ungkap ke publik (hasil audit laporan keungan Formula E)?" ujarnya kepada awak media, Rabu (7/9/2022).

Menurut mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta tersebut, hasil audit laporan itu tak perlu diungkap karena sudah diaudit oleh pihak pemerintah, yaitu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"Kan sudah ada lembaganya yang mengaudit, yaitu BPK," tutur dia.

Dalam kesempatan itu, Taufik juga menjawab sikap Fraksi PDI-P dan PSI DPRD DKI yang menilai bahwa laporan keuangan Formula E 2022 tak terbuka.

Ia mempertanyakan ukuran transparansi yang diminta kedua fraksi tersebut.

Baca juga: Diperiksa KPK Selama 11 Jam soal Formula E, Anies: Senang Sekali...

Menurut Taufik, penilaian terhadap keuangan pemerintah hanya bisa dilakukan oleh BPK.

"Ukuran transparan apa si? emang mesti diobrak-obrak, ada aturannya membuka itu? Memang tromol (pengumuman sumbangan) masjid? Pendapatannya sekian, sekian, gitu?" ucapnya.

"Kan sudah ada lembaganya, BPK, yang memiliki hak untuk melakukan penilaian atas keuangan pemerintahan," sambung Taufik.

Gilbert sebelumnya menyatakan bahwa laporan keuangan penyelenggaraan mobil Formula E 2022 masih belum diaudit hingga saat ini.

Untuk diketahui, balap mobil listrik Formula E telah digelar di Jakarta International E-Prix Circuit, Ancol, Jakarta Utara, pada 4 Juni 2022.

Baca juga: Politisi PDI-P Sebut Formula E Bermasalah, Tak Ada Kantor Akuntan yang Mau Audit

Menurut Gilbert, berdasarkan rapat evaluasi pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran penenerimaan dan belanja daerah (P2APBD) pekan lalu, audit itu belum dilaksanakan karena tak ada kantor akuntan yang bersedia.

"Dalam rapat evaluasi P2APBD minggu lalu, jelas terungkap bahwa audit (laporan keuangan) tidak kunjung dilaksanakan dengan alasan tidak ada kantor akuntan yang baik, yang bersedia mengaudit," tuturnya kepada awak media, Rabu (7/9/2022).

Gilbert menilai, belum adanya audit yang dilakukan merupakan bentuk maladministrasi.

Selain itu, ia juga menyoroti tentang nihilnya transparansi hasil negosiasi ulang antara penyelenggara mobil Formula E sekaligus BUMD DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

Baca juga: Anies Dipanggil KPK, Imbas Politisasi Formula E oleh PDI-P dan PSI?

Kemudian, membengkaknya commitment fee Formula E hingga Rp 90 miliar juga menjadi sorotan.

Karena itu, anggota Komisi B DPRD DKI tersebut berharap bahwa pemanggilan Anies oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait Formula E, yang digelar pada Rabu ini, bisa mengungkap maladministrasi penyelenggaraan balap mobil listrik tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com