TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Tangerang Selatan (Tangsel) membagikan 200 paket sembako kepada masyarakat yang terdampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Pembagian bantuan itu digelar di sekitar Jalan Promoter, Jalan Letnan Soetopo, dan Pasar Modern Serpong Tangsel pada Kamis (8/9/2022) pagi.
Bantuan diberikan kepada pengemudi ojek online atau ojol, sopir taksi, petugas kebersihan, serta masyarakat yang berada di sekitar lokasi pembagian.
Baca juga: Hujan Lebat Tak Surutkan Unjuk Rasa Mahasiswa Tolak Kenaikan Harga BBM
"Kegiatan ini bertujuan untuk membantu masyarakat di wilayah hukum Polres Tangsel yang terdampak kenaikan harga BBM untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya," ujar Kapolres Tangsel AKBP Sarly Sollu, Kamis.
Selain untuk membantu memenuhi kebutuhan pokok harian, Sarly juga berharap kegiatan itu dapat semakin mempererat silaturahmi antara kepolisian dan masyarakat.
"Khususnya Polres Tangerang Selatan dengan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah hukum Polres Tangerang Selatan," kata Sarly.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga pertalite, solar, dan pertamax.
Harga terbaru BBM bersubsidi dan non-subsidi itu mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.
Harga Pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, dan Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
Baca juga: Penghasilan Tak Menentu, Nelayan di Kamal Muara Kian Terbebani Lonjakan Harga BBM
Pemerintah terpaksa menaikkan harga BBM agar tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2023.
"Saat ini pemerintah membuat keputusan dalam situasi yang sulit. Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM akan mengalami penyesuaian," ujar Presiden Jokowi dalam jumpa pers di Istana Merdeka, Sabtu (3/9/2022).
Dikutip dari Kompas.id, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan bahwa jika harga BBM bersubsidi tidak naik, beban APBN tahun depan semakin berat.
Hal ini ia sampaikan dalam Sidang Paripurna Tanggapan Pemerintah terhadap Pemandangan Umum Fraksi atas Rancangan Undang-Undang tentang APBN 2023 Beserta Nota Keuangannya, Selasa (30/8/2022), di Jakarta.
”Dengan pertimbangan tren harga minyak dunia, kurs rupiah, serta konsumsi pertalite dan biosolar yang melebihi kuota, jika harga BBM bersubsidi dipertahankan, jumlah subsidi dan kompensasi diperkirakan mencapai Rp 698 triliun hingga akhir tahun. Hal ini menjadi tambahan belanja RAPBN 2023,” kata Sri Mulyani.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.