BEKASI, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menyoroti video yang memperlihatkan seorang pria diduga polisi menolak memindahkan mobilnya yang menghalangi akses keluar masuk.
Mahfud menuturkan, pengemudi mobil itu harus ditindak.
"Ini beneran atau konten sandiwara buatan? Kalau ini sungguhan maka polisi harus mengambil tindakan," demikian twit Mahfud dalam akun resmi Twitter-nya, dikutip Senin (12/9/2022).
Dalam cuitan tersebut, Mahfud menyebutkan pelat nomor kendaraan tersebut dan menge-tag akun resmi @DivHumas_Polri.
Mahfud juga mempertanyakan sikap arogansi seseorang dalam video tersebut yang diduga aparat kepolisian.
"Masak arogansinya seperti itu @DivHumas_Polri," lanjut Mahfud.
Ini beneran atau konten sandiwara buatan? Kalau ini sungguhan saya maka Polisi harus mengambil tindakan. Itu ada nomer mobilnya B. 1489 KYP. Masak, arogansinya spt itu. @DivHumas_Polri https://t.co/fszs7m0Uc7
— Mahfud MD (@mohmahfudmd) September 11, 2022
Dalam video viral tersebut, terlihat seorang pria mengenakan baju putih, yang disebut ketua RT, sedang bersitegang dengan pria pengemudi mobil yang diduga seorang polisi.
Si pengemudi mobil tampak menolak untuk memindahkan kendaraannya sambil menunjuk-nunjuk.
Ketua RT yang berdebat dengannya kemudian terlihat mencoba mendorong mobil itu agar mundur.
Belakangan diketahui bahwa perselisihan antara pengemudi mobil dan ketua RT itu terjadi di Jalan Raya Jatiwaringin, Pondok Gede, Kota Bekasi.
Perekam video sekaligus pemilik kios yang aksesnya terhalang mobil itu, Airin (49), mengungkapkan bahwa peristiwa itu terjadi pada Kamis (8/9/2022) sore.
"Saya ngomong baik-baik, minta dia mundur atau maju, karena itu pintu keluar masuk," kata Airin di lokasi kejadian, Senin.
Namun, pengemudi mobil itu malah menolak dengan nada tinggi.
"Akhirnya dia marah, bawa-bawa nama, 'Saya anggota polisi,' begitu," ucap Airin.
Baca juga: 2 Kelompok yang Demo Tolak Kenaikan BBM di Patung Kuda Bentrok, Polisi: Ada Miskomunikasi
Tak mau berdebat, Airin akhirnya menghubungi petugas keamanan setempat, tetapi yang datang ke lokasi justru ketua RT.
"Saya telepon, terus Pak RT enggak lama datang. Pak RT pun kasih omongan baik-baik, tapi ternyata omongan dia itu sangat kasar dan enggak menghormati Pak RT," ujar Airin.
Menurut Airin, pengemudi mobil itu tengah menunggu istrinya. Tak beberapa lama kemudian, pengemudi mobil yang mengaku polisi itu pun pergi dari lokasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.