Massa Aksi Belum Bubar dari Patung Kuda, Polisi Lantunkan Asmaul Husna

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah buruh dan mahasiswa belum kunjung menyudahi aksi demonstrasi mereka di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, Selasa (13/9/2022).

Massa aksi masih memadati area Patung Kuda setelah berhasil merusak kawat berduri.

Di satu sisi petugas kepolisian telah memperingatkan massa aksi untuk membubarkan diri dari kawasan tersebut.

"Sekali lagi adik-adik waktu sudah pukul 18.00. Kami peringatkan untuk membubarkan diri karena jalan ini ingin digunakan pengguna jalan lain," ujar polisi melalui pengeras suara.

Baca juga: Demo Kenaikan Harga BBM di Patung Kuda, Massa Berusaha Terobos Barikade Kawat Berduri

Namun, sampai waktu berlalu, massa aksi belum juga bubar, sehingga polisi melantunkan asmaul husna. Sebelum melantunkan asmaul husna, polisi sempat mengumandangkan adzan magrib.

"Saya menghimbau kepada rekan-rekan mahasiswa untuk menyudahi kegiatan. Sekarang sudah pukul enam lewat, silakan sudahi aksi ini. Kami akan mengawal teman-teman agar kalian aman," lanjutnya.

Sebagai informasi, pemerintah resmi menaikkan harga pertalite, solar dan pertamax pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.

Baca juga: Bakar Ban dan Keranda Mayat, Massa Mahasiswa: Tanda Perlawanan Kami!

Harga pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter, Solar naik dari Rp 5.150 menjadi 6.800 per liter, dan Pertamax naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.

Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia.

Namun, anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat dari Rp 152,5 triliun menjadi Rp 502,4 triliun. Angka ini diperkirakan akan terus mengalami kenaikan.

Oleh karenanya, pemerintah memutuskan mengalihkan subsidi tersebut ke masyarakat yang kurang mampu melalui sejumlah bantuan sosial.

Baca juga: Cara Cek Penerima Bansos BLT BBM 2022 dan Syarat-syaratnya

"Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian," kata Jokowi.