Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kode dari Parpol dan Tanggapan Anies soal Pencapresan 2024

Kompas.com - 19/09/2022, 07:37 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah partai politik (parpol) menyatakan dukungan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Sejauh ini, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Nasdem telah memunculkan nama Anies sebagai kandidat capres yang kemungkinan akan mereka usung pada 2024 mendatang.

Nama Anies muncul pada Rakernas PAN. Dalam kegiatan itu, PAN mengusulkan sembilan nama yang terdiri dari para ketua umum partai Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Thohir, dan empat gubernur di Jawa yang dianggap berprestasi: Anies Baswedan (DKI Jakarta), Ganjar Pranowo (Jawa Tengah), Ridwan Kamil (Jawa Barat), dan Khofifah Indar Parawansa (Jawa Timur).

Baca juga: 3 Partai Ini Kemungkinan Akan Usung Anies Baswedan Maju Pilpres 2024

Sementara itu, Nasdem memunculkan nama Anies pada Rapimnas mereka, selain Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Ganjar Pranowo.

Kode dari Demokrat

Teranyar, Partai Demokrat memberikan kode kepada Anies. Kode itu muncul saat rampinas Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC), pada Kamis-Jumat, 15-16 September 2022.

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan tidak menampik bahwa Anies bisa menjadi salah satu tokoh yang diusung Demokrat dalam Pilpres 2024.

"Memang (nama Anies) sudah sebagian beredar. Beliau punya wawasan bagus dan punya chemistry dengan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono). Tapi, ini masih taraf finalisasi,” kata Syarief.

Baca juga: Masuk Radar Daftar Capres Demokrat, Anies: Saya Tinggal Sebulan Lagi, Sabar Dong

Akan tetapi, Syarief mengingatkan, pekerjaan rumah utama Demokrat saat ini adalah meningkatkan elektabilitas dan membentuk koalisi.

"(Elektabilitas) Demokrat sudah tiga besar, (elektabilitas) AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) juga naik. Kalau makin naik akan jadi bahan pertimbangan,” ujar dia.

Syarief menyebutkan, penentuan calon presiden dan pembentukan koalisi dapat dilakukan dalam waktu dekat.

Kata Syarief, komunikasi yang dibangun antara Demokrat, Nasdem, dan PKS untuk menjajaki koalisi pun terus berjalan dengan baik.

Tanggapan Anies

Kepada media luar negeri, Reuters, Anies berbicara gamblang bahwa ia siap menjadi capres pada 2024 mendatang.

“Saya siap mencalonkan diri sebagai presiden, jika sebuah partai mengusung saya,” ujar Anies kepada kantor berita tersebut dalam sebuah wawancara di Singapura.

Anies juga menambahkan bahwa kondisinya saat ini yang belum terikat kepada satu partai memungkinkannya untuk “menjalin komunikasi dengan seluruh fraksi”.

Ia berharap bisa dinilai dari rekam jejaknya selama memimpin Jakarta dalam lima tahun belakangan.

Baca juga: Soal Nyapres, Anies: Dipanggil Pak RT Jadi Pembina Karang Taruna Pun Saya Terima

"Sebelumnya, orang-orang berasumsi tentang saya, tentang pandangan saya, dan atas apa yang akan saya lakukan ketika menjabat," kata Anies.

"Sekarang, saya telah mengabdi 5 tahun, silakan menilai saya berdasarkan kenyataan dan rekam jejak," tutur dia.

Kepada media-media indonesia, Anies justru masih terkesan malu mengungkapkan keinginannya itu. Narasinya serupa, "menuntaskan pekerjaan Gubernur DKI Jakarta terlebih dulu".

Seperti halnya saat ditemui di JS Luansa Hotel, Jakarta, Sabtu (17/9/2022). Anies meminta awak media bersabar.

"Saya tinggal sebulan lagi, sabar dong. "Saya sekarang selesaikan dulu (jabatan Gubernur) Jakarta, ini tinggal satu bulan, kalau sudah satu bulan baru leluasa," ujar Anies.

Narasi yang sama ia keluarkan saat ditanya awak media usai meresmikan Taman Literasi Martha Christina Tiahahu di kawasan Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (18/9/2022).

Anies mengaku belum menerima tawaran dari pihak mana pun terkait pencalonan sebagai presiden.

"Bila nanti ada panggilan (jadi capres), nanti ditunggu. Sekarang belum ada panggilannya. Belum ada kan?," kata Anies.

Sekali lagi, Anies menegaskan bahwa dirinya masih fokus menuntaskan pekerjannya sebagai Gubernur DKI Jakarta hingga masa jabatan habis pada 16 Oktober mendatang.

Baca juga: Anies Mengaku Belum Terima Tawaran untuk Jadi Capres 2024

"Saya tuntaskan dulu sampai selesai. Setelah selesai, jangan dibalik. Saya orang yang menjalankan tugas, kemarin saya ditugaskan di Jakarta, saya akan tuntaskan lima tahun," ujar Anies.

"Alhamdulillah sudah 4 tahun 11 bulan. Tinggal 1 bulan lagi. Nanti setelah selesai, baru kita siapkan yang berikutnya. Jadi setahap demi setahap," kata dia.

Anies mengibaratkan pencapresan tersebut sebagai "penugasan" dan itu di luar kendalinya. Sama halnya ketika dirinya diminta menjadi calon gubernur pada 2017 lalu.

"Prinsip saya adalah selama ini sama, ketika ada panggilan tugas, Pak RT saja, manggil saya untuk tugas, di kampung saya, untuk menjadi pembina karang taruna, saya terima tugas itu," ujar Anies.

Anies menambahkan, penugasan semacam itu merupakan hal normal dalam kancah perpolitikan.

"Setiap kali ada panggilan tugas yang itu untuk kebaikan masyarakat, untuk kebaikan semua, maka saya selalu katakan siap. Itu panggilan di luar kendali saya. Itu Pak RT yang mutusin kalau di kampung," kata Anies.

"Kalau di tingkat nasional ada yang punya kewenangan, saya saat ini menuntaskan itu (pekerjaan sebagai Gubernur DKI)," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

Megapolitan
Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Megapolitan
Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa 'Open BO'

Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa "Open BO"

Megapolitan
Pejalan Kaki Terlindas 'Dump Truck' di Koja, Kaki Korban Hancur

Pejalan Kaki Terlindas "Dump Truck" di Koja, Kaki Korban Hancur

Megapolitan
5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

Megapolitan
Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Megapolitan
Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Megapolitan
Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin 'Pulau Sampah' di Jakarta

Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin "Pulau Sampah" di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com