Salin Artikel

Kode dari Parpol dan Tanggapan Anies soal Pencapresan 2024

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah partai politik (parpol) menyatakan dukungan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Sejauh ini, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Nasdem telah memunculkan nama Anies sebagai kandidat capres yang kemungkinan akan mereka usung pada 2024 mendatang.

Nama Anies muncul pada Rakernas PAN. Dalam kegiatan itu, PAN mengusulkan sembilan nama yang terdiri dari para ketua umum partai Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Thohir, dan empat gubernur di Jawa yang dianggap berprestasi: Anies Baswedan (DKI Jakarta), Ganjar Pranowo (Jawa Tengah), Ridwan Kamil (Jawa Barat), dan Khofifah Indar Parawansa (Jawa Timur).

Sementara itu, Nasdem memunculkan nama Anies pada Rapimnas mereka, selain Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Ganjar Pranowo.

Kode dari Demokrat

Teranyar, Partai Demokrat memberikan kode kepada Anies. Kode itu muncul saat rampinas Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC), pada Kamis-Jumat, 15-16 September 2022.

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan tidak menampik bahwa Anies bisa menjadi salah satu tokoh yang diusung Demokrat dalam Pilpres 2024.

"Memang (nama Anies) sudah sebagian beredar. Beliau punya wawasan bagus dan punya chemistry dengan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono). Tapi, ini masih taraf finalisasi,” kata Syarief.

Akan tetapi, Syarief mengingatkan, pekerjaan rumah utama Demokrat saat ini adalah meningkatkan elektabilitas dan membentuk koalisi.

"(Elektabilitas) Demokrat sudah tiga besar, (elektabilitas) AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) juga naik. Kalau makin naik akan jadi bahan pertimbangan,” ujar dia.

Syarief menyebutkan, penentuan calon presiden dan pembentukan koalisi dapat dilakukan dalam waktu dekat.

Kata Syarief, komunikasi yang dibangun antara Demokrat, Nasdem, dan PKS untuk menjajaki koalisi pun terus berjalan dengan baik.

Tanggapan Anies

Kepada media luar negeri, Reuters, Anies berbicara gamblang bahwa ia siap menjadi capres pada 2024 mendatang.

“Saya siap mencalonkan diri sebagai presiden, jika sebuah partai mengusung saya,” ujar Anies kepada kantor berita tersebut dalam sebuah wawancara di Singapura.

Anies juga menambahkan bahwa kondisinya saat ini yang belum terikat kepada satu partai memungkinkannya untuk “menjalin komunikasi dengan seluruh fraksi”.

Ia berharap bisa dinilai dari rekam jejaknya selama memimpin Jakarta dalam lima tahun belakangan.

"Sebelumnya, orang-orang berasumsi tentang saya, tentang pandangan saya, dan atas apa yang akan saya lakukan ketika menjabat," kata Anies.

"Sekarang, saya telah mengabdi 5 tahun, silakan menilai saya berdasarkan kenyataan dan rekam jejak," tutur dia.

Kepada media-media indonesia, Anies justru masih terkesan malu mengungkapkan keinginannya itu. Narasinya serupa, "menuntaskan pekerjaan Gubernur DKI Jakarta terlebih dulu".

Seperti halnya saat ditemui di JS Luansa Hotel, Jakarta, Sabtu (17/9/2022). Anies meminta awak media bersabar.

"Saya tinggal sebulan lagi, sabar dong. "Saya sekarang selesaikan dulu (jabatan Gubernur) Jakarta, ini tinggal satu bulan, kalau sudah satu bulan baru leluasa," ujar Anies.

Narasi yang sama ia keluarkan saat ditanya awak media usai meresmikan Taman Literasi Martha Christina Tiahahu di kawasan Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (18/9/2022).

Anies mengaku belum menerima tawaran dari pihak mana pun terkait pencalonan sebagai presiden.

"Bila nanti ada panggilan (jadi capres), nanti ditunggu. Sekarang belum ada panggilannya. Belum ada kan?," kata Anies.

Sekali lagi, Anies menegaskan bahwa dirinya masih fokus menuntaskan pekerjannya sebagai Gubernur DKI Jakarta hingga masa jabatan habis pada 16 Oktober mendatang.

"Saya tuntaskan dulu sampai selesai. Setelah selesai, jangan dibalik. Saya orang yang menjalankan tugas, kemarin saya ditugaskan di Jakarta, saya akan tuntaskan lima tahun," ujar Anies.

"Alhamdulillah sudah 4 tahun 11 bulan. Tinggal 1 bulan lagi. Nanti setelah selesai, baru kita siapkan yang berikutnya. Jadi setahap demi setahap," kata dia.

Anies mengibaratkan pencapresan tersebut sebagai "penugasan" dan itu di luar kendalinya. Sama halnya ketika dirinya diminta menjadi calon gubernur pada 2017 lalu.

"Prinsip saya adalah selama ini sama, ketika ada panggilan tugas, Pak RT saja, manggil saya untuk tugas, di kampung saya, untuk menjadi pembina karang taruna, saya terima tugas itu," ujar Anies.

Anies menambahkan, penugasan semacam itu merupakan hal normal dalam kancah perpolitikan.

"Setiap kali ada panggilan tugas yang itu untuk kebaikan masyarakat, untuk kebaikan semua, maka saya selalu katakan siap. Itu panggilan di luar kendali saya. Itu Pak RT yang mutusin kalau di kampung," kata Anies.

"Kalau di tingkat nasional ada yang punya kewenangan, saya saat ini menuntaskan itu (pekerjaan sebagai Gubernur DKI)," ucap dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/19/07375491/kode-dari-parpol-dan-tanggapan-anies-soal-pencapresan-2024

Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke