JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan, potensi cuaca ekstrem di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) masih berpeluang sampai 5 hari ke depan.
"Untuk Jabodetabek, kondisi ini masih terjadi tiga hingga lima hari mendatang," kata Prakirawan cuaca BMKG Tomi Ilham kepada Kompas.com, Jumat (7/10/2022).
Cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi adalah curah hujan tinggi yang dapat disertai angin kencang dan kilat atau petir.
Kondisi cuaca ekstrem tersebut dapat memicu berbagai bencana hidrometeorologi yang bisa terjadi.
Di antaranya seperti banjir, banjir bandang, pohon tumbang, banjir rob, gelombang tinggi, angin kencang, jalanan licin, puting beliung dan lain sebagainya.
Baca juga: BMKG Ungkap Penyebab Hujan Deras di Jabodetabek Akhir-akhir Ini
Tomi menjelaskan, potensi cuaca ekstrem di Jabodetabek ini merupakan pengaruh dari berbagai dinamika atmosfer yang ada.
"Potensi hujan di Jabodetabek diakibatkan gabungan faktor-faktor global, juga regional, serta gelombang-gelombang atmosfer," ujarnya.
Faktor global yang dimaksud adalah Dipole Mode Negatif dan La Nina.
Sementara, faktor regional yang memicu cuaca ekstrem di Jabodetabek beberapa waktu belakangan ini adalah Madden Jullian Oscilation (MJO).
Baca juga: Jalan Pramuka Raya Depok Banjir 50 Cm, Petugas Belum Terlihat di Lokasi
Kondisi cuaca ekstrem juga merupakan pengaruh dari gelombang atmosfer Rossby.
"Terpantau juga pertemuan angin yang mengakibatkan banyak awan-awan hujan yang berkumpul didaerah Jabodetabek," ujarnya.
"Kondisi ekstrem tersebut terlihat seperti yang terjadi 2 hari belakangan ini," tambah dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.