Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Timbulnya Isu Diskriminasi terhadap Rohkris SMAN 2 Depok…

Kompas.com - 08/10/2022, 15:35 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

DEPOK, KOMPAS.com - Seorang pembina kegiatan rohani kristen (rohkris) di Sekolah Menengah Atas (SMAN) 2 Depok, Mayesti Sitorus, menjelaskan duduk perkara mengapa isu diskriminasi di sekolahnya bisa beredar luas.

Mayesti mengatakan, mulanya, dia membagian sebuah foto murid-murid yang mengikuti kegiatan rohani ‘Saat Teduh’ tengah duduk di tangga sekolah.

Siswa-siswi tersebut disebut sedang menunggu petugas sekolah membukakan pintu salah satu kelas untuk digunakan sebagai ruangan berkegiatan ‘Saat Teduh’.

Sebelumnya, ada salah satu ruangan yang rutin digunakan untuk kegiatan di hari Selasa hingga Jumat pagi itu.

Namun, secara tiba-tiba ruangan itu tidak bisa digunakan sehingga pengikut rohkris harus mengungsi ke ruangan lain.

“Saya yang foto dan kirim ke grup. Kami punya grup alumni rohkris,” ujar Mayesti.

Baca juga: Pengakuan Pembina Rohkris SMAN 2 Depok yang Foto Siswa di Tangga hingga Timbul Isu Diskriminasi

Dia mengaku tidak tega terhadap anak-anak yang terkatung karena tidak memiliki ruang khusus untuk berkegiatan rohani.

"Namanya hati nurani, karena (kejadian itu) sering terjadi. Harapan saya tetap ada (kelas saat teduh), tapi enggak ada tempatnya," kata Mayesti.

Foto itu ternyata diunggah oleh aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Andreas Harsono ke akun Twitternya, sehingga menjadi viral.

Namun, dalam keterangannya, Andreas menyebutkan bahwa murid-murid dilarang menggunakan ruang kelas untuk berkegiatan rohani.

Baca juga: Bantah Diskriminasi Kegiatan Rohani Kristen, Ini Penjelasan Kepala SMAN 2 Depok

Penjelasan pihak sekolah

Kepala Sekolah SMAN 2 Depok Wawan Ridwan menegaskan tidak ada tindakan diskriminasi di sekolahnya.

"Tidak ada praktik diskriminasi terhadap kelompok agama tertentu di SMAN 2 Depok, seluruh aktivitas kegiatan keagamaan sudah terfasilitasi dengan baik oleh sekolah," kata Wawan dalam keterangan resminya, Jumat (7/10/2022).

Wawan menjelaskan, ruangan yang biasa dipakai untuk kegiatan rohani kristen sedang dialihfungsikan untuk menampung seragam baru bagi para siswa.

Oleh karena itu, pihak sarana prasarana menginfokan pemindahan ruang kegiatan rohkris kepada petugas kebersihan dan seorang siswa pada Kamis (29/9/2022).

Namun, sehari kemudian ternyata petugas kebersihan telat membukakan pintu ruangan, sehingga membuat siswa menunggu di lorong ruang pertemuan.

Baca juga: Jalan Pramuka Raya Depok Banjir 50 Cm, Petugas Belum Terlihat di Lokasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com