Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percepat Surut, BPBD DKI Sedot Air di 68 RT yang Terkena Banjir Kiriman

Kompas.com - 10/10/2022, 12:46 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 68 RT di wilayah DKI Jakarta terendam banjir pada Senin (10/10/2022). Penyedotan air dilakukan disejumlah titik untuk mempercepat banjir tersebut surut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, penyedotan dilakukan dengan mengerahkan mesin dan mobil pompa ke sejumlah titik yang terendam banjir.

Langkah tersebut dilakukan bersama dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat).

"Penyedotan genangan juga dilakukan bersama dengan para lurah dan camat setempat. Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar Isnawa, Senin (10/10/2022).

Baca juga: Begini Cara Warga Bidara Cina Saling Sebarkan Peringatan Sebelum Banjir Kiriman Tiba

Bersamaan dengan itu, kata Isnawa, BPBD DKI Jakarta juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial, Palang Merah Indonesia (PMI), dan Dinas Kesehatan untuk menangani warga terdampak banjir yang mengungsi.

Isnawa menyebut, terdapat sedikitnya 116 orang yang memutuskan untuk mengungsi sementara waktu karena rumahnya masih terendam banjir.

"Di Kelurahan Rawajti ada 10 KK atau 75 jiwa yang mengungsi. Kemudian di Kelurahan Cawang ada 10 KK atau 30 jiwa, dan di Kelurahan Bidara Cina ada 3 KK atau 11 jiwa," ungkap Isnawa.

Baca juga: Anies: RT di Jakarta Ada 30.000, yang Kena Banjir 30, Its Not Even One Percent

Diberitakan sebelumnya, Sebanyak 68 wilayah RT di Ibu Kota yang terendam banjir akibat meluapnya aliran Kali Ciliwung.

"Saat ini menjadi 68 RT atau 0,223 persen dari 30.470 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta," ujar Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji dalam keterangannya, Senin.

Menurut Isnawa, titik banjir tersebut bertambah 15 RT dari jumlah yang dilaporkan sebelumnya pada Senin pagi yakni sebanyak 53 RT.

Banjir akibat meluapnya Kali Ciliwung itu terjadi, seiring dengan naiknya status Bendung Katulampa menjadi siaga 1 dan Pos Pantau Depok siaga 2 usai diguyur hujan deras.

"BPBD mencatat genangan yang sebelumnya terjadi di 53 RT. Akibat dari meluapnya Kali Ciliwung" kata Isnawa.

Berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, kata Isnawa, banjir terparah melanda wilayah Kelurahan Bidara Cina. Di lokasi tersebut, tinggi muka airnya diperkirakan mencapai 270 centimeter.

"Di Kelurahan Bidara Cina jumlahnya 15 RT. Ketinggiannya (terendah) 40 centimeter, sampai (yang terdalam) 270 centimeter," ungkap Isnawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com