BEKASI, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeklaim, pengolahan sampah refuse-derived fuel (RDF) plant di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, merupakan yang terbesar di Indonesia.
"Ini adalah fasilitas pengolahan RDF terbesar di Indonesia," kata Anies di lokasi, Senin (10/10/2022).
Baca juga: Anies: Kapasitas Pengolahan Sampah di TPST Bantargebang Bisa Sampai 3.000 Ton Per Hari
Anies menyebutkan pengolahan RDF pertama dibangun di Cilacap, Jawa Tengah. Namun, kapasitasnya hanya 120 ton sampah per hari.
"(Pengolahan) RDF ini pertama di Jakarta, yang kedua di Indonesia pernah ada di Cilacap, kapasitasnya itu hanya 120 ton," kata Anies.
"Yang semua terlibat (dengan proyek ini), tuntaskan ini dengan baik," tutur Anies.
Adapun pengolahan sampah RDF plant TPST Bantargebang berkapasitas 3.000 ton sampah per hari.
Baca juga: Pembangunan Pengolah Sampah di TPST Bantargebang Capai 83 Persen, Ditargetkan Rampung Desember
"Kapasitas terpasang bisa sampai 3.000 ton (sampah) per hari yang diolah. Kapasitas yang terpakai 2.000 ton," ujar Anies.
Dari 2.000 ton yang akan digunakan, 1.000 ton di antaranya merupakan sampah baru, dan 1.000 ton sampah lama.
"(Sebanyak) 1.000 adalah sampah baru, 1.000 adalah sampah lama yang ada di Bantargebang. Jadi secara bertahap nanti (mesin) akan mengolah tumpukan-tumpukan sampah di Bantargebang untuk diubah menjadi RDF," ujar Anies.
Proyek pengolah sampah itu ditargetkan rampung pada Desember 2022.
"Saat ini (progresnya) 83 persen. Insyaallah Desember (rampung)," kata Anies.
Baca juga: Sampah dari Pesanggrahan ke Bantargebang Berkurang 70 Persen, Anies Ungkap Penyebabnya...
Dalam keterangan terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Asep Kuswanto mengatakan, pengolah sampah RDF Plant ditargetkan beroperasi pada Januari 2023.
"Mudah-mudanan nanti November atau Desember (selesai), kami mulai RDF Januari 2023," kata Asep.
Anies berharap proyek RDF bisa menjadi salah satu solusi pengelolaan sampah dari Jakarta.
Hal tersebut diungkapkan Anies dalam acara peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan fasilitas RDF Plant di TPST Bantargebang.
Baca juga: Bukan Banjir, Anies Sebut Trust Issue Nomor Satu di Jakarta adalah Biaya Hidup
"Hal ini diproyeksikan bisa sampai 2.000 ton, rinciannya 1.000 ton sampah baru dan 1.000 ton sampah yang sudah ada di kawasan Bantargebang ini. Project ini diharapkan bisa menjadi salah satu solusi di hilir tentang pengelolaan sampah, yang sudah dikirimkan ke kawasan Bantargebang," kata Anies pada 21 Februari 2022.
Asep mengatakan RDF Plant merupakan fasilitas pengolahan sampah yang akan mengubah endapan sampah di TPST Bantargebang menjadi bahan bakar.
Baca juga: Anies: RT di Jakarta Ada 30.000, yang Kena Banjir 30, Its Not Even One Percent
Bahan bakar yang dihasilkan, kata Asep, setara dengan batu bara muda untuk bahan bakar industri.
"Nilai kalor RDF ini setara batu bara muda," ucap dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.