Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidayat Nur Wahid Puji Anies yang Tutup Alexis: Pemimpin yang Benar

Kompas.com - 14/10/2022, 11:50 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid memuji Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan atas keberhasilannya menutup operasional Hotel Alexis.

Hal ini disampaikan saat Hidayat menghadiri kegiatan Istighosah Jawara se-Jabodetabek yang digelar di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (13/10/2022).

Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menilai Anies pemimpin yang baik karena telah menutup hotel yang dijadikan tempat prostitusi.

Baca juga: Deretan Tempat Hiburan yang Ditutup Era Anies, Hotel Alexis hingga Pub Black Owl

"Salah satu gambaran dari apa yang pernah disampaikan oleh para ulama bahwa pemimpin yang baik, pemimpin yang benar, akan responsif menghadirkan kemaslahatan bagi umat," sebut dia.

Ia pun mengenang bagaimana Anies menutup Hotel Alexis.

Kata dia, Anies yang hadir saat menang pemilihan kepala daerah (pilkada) tak perlu banyak berupaya saat hendak menutup Hotel Alexis.

Hidayat menyebutkan Gubernur DKI Jakarta itu hanya perlu tak melanjutkan perpanjangan izin hotel tersebut.

Baca juga: Pamitan ke Jawara Se-Jabodetabek, Anies: Terima Kasih Telah Mengawal Selama Lima Tahun

"Hadirlah pemimpin yang dimenangkan oleh rakyat, Pak Anies Baswedan. Ketika itu, tidak lagi diperlukan istighosah, tidak lagi diperlukan ceramah khutbah, demo. Cukup beliau tidak menandatangani perpanjangan izin dari pada Hotel Alexis, maka Alexis tutup," urai dia.

Hidayat menambahkan, pemimpin sepertu Anies perlu didukung agar program-program yang dinilai positif semakin banyak.

"Pemimpin yang kayak begini penting untuk kemudian bisa selalu dihadirkan di, dukung, dikuatkan, supaya kebaikannya semakin kuat," tutur dia.

Di lokasi yang sama, Anies mengucapkan rasa terima kasihnya kepada jawara se-Jabodetabek yang diundang ke Balai Kota DKI.

Baca juga: Saat Petugas Balai Kota Bagikan Menu Diet Anies...

Ia menilai, para jawara se-Jabodetabek telah membuat Ibu Kota menjadi wilayah yang tentram.

Oleh karena itu, ia berterima kasih kepada para jawara yang diundang ke Balai Kota DKI.

"Para jawara semuanya, saya sampaikan terima kasih karena telah mengawal dengan amat baik selama lima tahun ini," tutur Anies dalam sambutannya.

"(Jawara yang diundang) telah menjadi mitra yang membuat Jakarta aman, tenang, tentram, bagi semuanya. Dan ini adalah wujud sikap tanggung jawab kita untuk Jakarta," sambungnya.

Baca juga: Purna Tugas 3 Hari Lagi, Anies Gelar Istighosah di Balai Kota

Istighosah ini digelar di depan Gedung G Balai Kota DKI Jakarta.

Terdapat sebuah panggung berukuran 15 meter x 7 meter yang terpasang di sana, menghadap sisi selatan.

Para peserta istighosah yang hadir menonton acara itu dari jalan di depan Gedung G.

Baca juga: Anies Minta Pemprov DKI Bantu Warga Miskin Tanpa Lihat KTP

Pantauan Kompas.com, Anies yang bakal purna tugas pada 16 Oktober 2022 atau 3 hari lagi mengenakan pakaian berlengan panjang warna abu-abu.

Malam ini, Anies mengenakan sarung berwarna putih dengan corak berwarna biru-cokelat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com