JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video dengan narasi kereta rel listrik (KRL) commuterline ditembak senjata api beredar di media sosial TikTok.
Dalam video yang diunggah oleh pemilik akun @dewiarini54, terlihat para penumpang di dalam KRL tampak risau dan bangun dari tempat duduknya.
Dalam narasi video tersebut disebutkan para penumpang mendengar suara tembakan senjata api di Stasiun Buaran.
"Jam 23.00 di Stasiun Buaran ada suara tembakan senjata," demikian keterangan dalam video TikTok tersebut.
Baca juga: Petugas Distamhut Dilaporkan Minta Uang, Ini Respons Pj Gubernur Heru
Video tersebut juga memperlihatkan kaca salah satu gerbong KRL bolong.
"Nembus ke pintu pelurunya," lanjutan keterangan video tersebut.
@dewiarini54 cuma bisa bilang istigfar sepanjang kejadian ini ???????? @beritakriminal @tribunbekasi_official #beritatiktok #krlcommuterline ? Mesin Waktu Live - yong
Menanggapi video yang beredar, Manager External Relations and Coorporate Image Care KAI Commuter Leza Arlan menepis kabar soal tembakan api.
Leza mengatakan bahwa fakta sebenarnya adalah ada warga yang melempar batu ke arah kereta. Aksi pelemparan batu itu terjadi pada Selasa (17/10/2022) malam pukul 23.10 WIB.
"Dapat disampaikan, bukan penembakan melainkan pelemparan batu," kata Leza saat dihubungi, Rabu (19/10/2022).
Baca juga: KAI Bakal Bangun Area Parkir Sepeda di Stasiun KRL, Ini Rancangannya
Leza menuturkan bahwa pihaknya tidak mengetahui pelaku yang melempar batu tersebut. Sebab, pelaku langsung kabur dari tempat kejadian.
"Setiap ada pelemparan batu, petugas keamanan dalam (PKD) kami langsung menelusuri tempat kejadian, tapi bisa jadi itu langsung kabur, jadi jarang banget ketahuan orang yang melempar batu itu siapa," tutur dia.
Leza mengatakan, ada satu kaca kereta KRL yang pecah. Kendati demikian, dia memastikan tidak ada yang terluka akibat pelemparan tersebut.
"Yang pecah cuma satu, berarti satu kali (pelemparannya)," kata Leza.
Adapun saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan tokoh masyarakat setempat agar aksi pelemparan batu tidak kembali terjadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.