JAKARTA, KOMPAS.com - EAM (39), perempuan berkewarganegaraan Peru diduga terbang dari Brasil ke Indonesia untuk mengedarkan kokain.
Narkoba seberat 1,2 kilogram pun dicoba diselundupkan dia dengan cara ditelan agar tersimpan di dalam perut.
Penyidik Ditrektorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menangkap EAM di Terminal 3 Kedatangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten, pada Selasa (11/10/2022).
Penangkapan dilakukan setelah menerima laporan dari Kantor Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta, yang mencurigai seorang penumpang perempuan yang menyimpan atau menyelundupkan narkoba.
"Ditangkap pada selasa 11 Oktober 2022, di terminal kedatangan internasional Bandara Soetta. Ini tidak lepas atas kerja sama yang baik antara Polda Metro Jaya dan pihak Bea Cukai, di mana kami join," ujar Mukti kepada wartawan, Rabu (19/10/2022).
Baca juga: Selundupkan Kokain Dalam Perut, WNA Peru Ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta
Setelah itu, kepolisian pun langsung bergerak menyelidiki dengan menggeledah narkoba yang diduga dibawa pelaku.
Dari situ, penyidik tidak menemukan barang bukti kokain tersebut.
Namun, kata Mukti, penyidik justru menemukan sejumlah benda mencurigakan di dalam perut yang diduga kuat sebagai narkoba jenis kokain.
"Dia diduga membawa narkotika jenis kokain di dalam perutnya. Sehingga dites urine, hasil positif mengandung kokain. Kemudian hasil rontgen juga terdapat bola-bola di dalam perut tersangka," kata Mukti.
Telan 1,2 kilogram kokain
EAM akhirnya ditahan sampai benda diduga narkoba jenis kokain di dalam tubuhnya berhasil keluar saat proses buang air besar.
Sebab, penyidik menduga EAM menyelundupkan kokain dengan modus swallow atau menelan narkoba yang akan diedarkannya.
"Modusnya modus swallow, diminum, ditelan. Itu tren yang terhitung sudah lama, muncul lagi," ucap Mukti.
Baca juga: WNA Peru Selundupkan 1,2 Kilogram Kokain Dalam Perut, Modus Klasik yang Muncul Lagi
Pelaku, kata Mukti, menyimpan narkoba jenis kokain tersebut dengan membungkusnya menggunakan alumunium foil hingga berbentuk seperti pil.
Setelah itu, EAM langsung menelannya dengan maksud menghindari penggeledahan petugas dan juga alat deteksi yang harus dilewati penumpang di bandara.