Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangis Ibu Pengemudi Ojol yang Tewas Ditusuk, Berharap Polisi Segera Tangkap Pelaku

Kompas.com - 24/10/2022, 11:28 WIB
Reza Agustian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wati tak bisa menyembunyikan kesedihannya.

Anaknya Muhammad Ridho (24) telah pergi untuk selama-lamanya. 

Ridho yang berprofesi sebagai pengemudi ojek online (ojol) itu tewas ditusuk orang tak dikenal di Jalan KH Mas Mansyur, dekat Stasiun Karet, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (22/10/2022).

"Harapan keluarga, pelaku cepat ditangkap lalu dihukum seberat-beratnya, soalnya pelaku membawa senjata tajam," ujar Wati saat ditemui di kediamannya di kawasan Menteng, Minggu (23/10/20222).

Baca juga: Fakta Pengemudi Ojol Tewas Ditusuk Dekat Stasiun Karet, Korban Bela Kakak lalu Pelaku Gelap Mata...

Dengan mata yang berkaca-kaca menahan tangis, Wati menyesali nyawa anaknya direnggut oleh orang lain yang bahkan dia sendiri tidak mengenal identitas dari pelaku.

Padahal, menurut Wati, selama Ridho hidup hingga usia 24 tahun ia tak sekalipun pernah memukul putranya tersebut ketika dia sedang marah.

"Saya tidak terima karena saya tidak pernah memukul (Ridho), tiba-tiba dia ditusuk orang sampai meninggal," katanya.

Tangisan Wati pun tak terbendung, air mata bercucuran jatuh di wajahnya saat dia mengenang sosok Ridho yang pendiam namun sangat sayang kepada keponakannya.

"Anaknya pendiam, enggak pernah ngomong banyak. Kalau mau kemana-mana yaudah pamit lalu kalau pulang suka main sama keponakannya lalu diajak jajan," tuturnya.

Baca juga: Polisi Larang Pengemudi Ojol Sweeping Usai Tragedi Berdarah di Dekat Stasiun Karet

Di hari kepergian Ridho, Wati tak menyangka mendapat kabar bahwa putra keempatnya itu telah tewas.

Sebab, Wati tidak merasakan firasat apapun sejak Ridho pergi pamitan untuk memperpanjang surat izin mengemudi (SIM) di pagi hari.

"Pagi-pagi dia pergi, saya tanya, dijawab habis perpanjang SIM, lalu dia makan. Enggak lama abangnya izin mau ngojek terus Ridho juga izin sama saya mau ngojek," ucap Wati.

"Dua jam kemudian kakaknya telepon saya ngabarin Ridho di rumah sakit ditusuk orang. Lalu saya kesana, sampai rumah sakit Ridho sudah meninggal, dokter bilang sudah semaksimal mungkin tapi tidak bisa tertolong, luka tusuknya paling parah di bagian perut," sambung dia.

Baca juga: Pelaku Penusukan Pengemudi Ojol di Dekat Stasiun Karet Sempat Antar Korban ke RS Sebelum Kabur

 

Adapun, polisi masih memburu pelaku yang menewaskan Muhammad Ridho.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengungkapkan, jajarannya saat ini telah mengetahui identitas pelaku.

"Anggota sedang mengejar pelaku, identitas pelaku sudah diketahui," kata Komarudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com