JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang wanita diamankan polisi usai menodongkan pistol ke arah Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) di sekitar Istana Negara pada Selasa (25/10/2022) pagi.
Berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman, wanita tersebut diketahui membawa senjata api atau pistol jenis FN.
"Tepat di pintu masuk Istana Negara, dia menghampiri anggota Paspampres yang sedang siaga, dengan menodongkan senjata api jenis FN," ujar Latif.
Baca juga: Detik-detik Seorang Wanita Todongkan Pistol ke Paspampres dan Coba Terobos Istana…
Saat ini, wanita yang belum diketahui identitasnya itu ditahan di Polda Metro Jaya dan diinterogasi oleh penyidik.
Berdasarkan laporan Tribunnews.com, pistol FN adalah pistol semi otomatis yang diproduksi oleh Perusahaan Fabrique Nationale d’Armes de Guerre-Herstal (FN Herstal) di Belgia.
Nama FN atau Five-seven diambil dari ukuran diameter pelurunya yang memiliki ukuran 5,7 mm.
Senjata api laras pendek ini digunakan oleh otoritas keamanan di lebih dari 40 negara.
Baca juga: Seorang Perempuan Ditangkap karena Todong Pistol ke Paspampres dan Coba Terobos Istana
Senjata genggam FN pernah digunakan di ranah militer pada Mei 2000 oleh Garda Nasional Siprus.
Mereka membeli 250 unit pistol tersebut untuk digunakan oleh pasukan khusus mereka.
Pistol FN terbilang ringan karena bobotnya hanya 744 gram, sudah termasuk 20 peluru di dalamnya.
Awalnya, pistol FN Five-seven dan amunisinya dibuat oleh FN Herstal hanya untuk otoritas keamanan naik polisi atau militer.
Namun, pada 2004, pistol FN memiliki model baru yang bernama Five-seven IOM.
Baca juga: Belum Sempat Tembak Paspampres, Wanita Penerobos Istana Lebih Dulu Ditangkap Polantas
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.