Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Keran Air Toilet Pelabuhan Muara Angke Mati dan WC Umum Jadi Pilihan Terakhir...

Kompas.com - 28/10/2022, 09:49 WIB
Zintan Prihatini,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terminal Penumpang Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara belum lama ini selesai direvitalisasi dan diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di penghujung masa purnatugasnya, 3 Oktober 2022.

Namun, baru tiga pekan Terminal Penumpang Pelabuhan Muara Angke diresmikan, keran di toilet terminal penumpang tak lagi mengucur imbas kerusakan pada mesin pengolah air bersih.

Lantaran air bersih tak mengalir, penumpang maupun warga setempat yang berkegiatan di pelabuhan akhirnya mengalami kesulitan.

Baca juga: Kondisi Pelabuhan Muara Angke Usai Diresmikan Anies: Air Sering Mati, Banyak Toilet Terkunci

Seorang penjaga kantin pelabuhan mengatakan bahwa keran air di toilet kerap mati beberapa waktu belakangan. Dia sesekali mengecek air di wastafel toilet depan terminal penumpang.

"Airnya suka mati, jadi harus dinyalain dulu kerannya buat cek ada atau enggak airnya," kata perempuan yang enggan disebutkan namanya itu, kepada Kompas.com, Kamis (27/10/2022). 

Sayangnya, beberapa toilet juga masih terkunci. Dari tujuh toilet yang tersedia di area depan terminal penumpang, ada tiga yang terkunci. Salah satu keran wastafel pun tak mengucurkan air.

Di area tengah, empat unit toilet masih dikunci dan dua lainnya dibuka.

Sedangkan di dalam, terdapat tiga toilet yang juga dikunci, sedangkan empat lainnya dapat digunakan.

Terpaksa gunakan WC umum

Kipli (32), seorang kuli angkut di Pelabuhan Muara Angke, mengaku sempat kesulitan saat air di toilet terminal penumpang bermasalah.

Sejak mesin pengolah air bersih mati, pasokan airnya menjadi berkurang. Hal ini sampai membuat penumpang terpaksa menggunakan toilet umum di luar terminal. 

"Iya air mati berapa hari, memang agak kesulitan orang di sini juga. Apalagi penumpang kalau ke WC umum di luar juga kan agak jauh," ujar Kipli.

Baca juga: Air di Toilet Pelabuhan Muara Angke Sempat Mati, Warga Harus Jauh-jauh ke WC Umum

Kipli akhirnya memilih menggunakan toilet umum yang berada di area luar Terminal Penumpang Pelabuhan Muara Angke. Ia mengeluarkan sejumlah uang, untuk menggunakan fasilitas toilet umum tersebut.

Sebenarnya, kata Kipli, Unit Penyelenggara Pelabuhan Daerah (UPPD) 1 sudah menyediakan air di tangki untuk digunakan penumpang. Akan tetapi, tetap tidak cukup. 

"Selama ini pihak UPPD menyediakan air, tapi enggak bisa mencukupi buat penumpang. Jadi berapa mobil tangki air datang tapi kan enggak mencukupi," terangnya.

Bergantung pada kiriman tangki air

Menurut Kepala Satuan Pelayanan (Kasatpel) Fasilitas Pelabuhan UPPD 1 Sulistiyono Widodo, kerusakan mesin pengolah air bersih membuat aliran air berhenti. 

Kerusakan terjadi selama tiga pekan yang lalu, dan menyebabkan pasokan air tak sebanyak sebelumnya. Karen itu pihaknya memanfaatkan air bersih yang dikirim dengan tangki oleh PT Adhi Karya selaku pelaksana pembangunan gedung.

"Dalam proses perbaikan kami untuk pelayanan air toilet, dan musala kami kirim dengan air tangki. Itu setiap hari kami kirim sehingga pelayanan tetap masih bisa," papar Sulistiyono.

Namun, ia mengakui  bahwa air yang dikirim tak bisa menutupi kebutuhan, terutama saat akhir pekan. Sehingga, menambah jumlah tangki air menjadi pilihan satu-satunya.

Baca juga: BERITA FOTO: Wajah Baru Pelabuhan Muara Angke yang Tak Lagi Becek dan Bau

"Kalau Sabtu penumpang rame, kemudian pemakai (toilet) banyak sehingga mungkin kehabisan (air), tapi secara distribusi itu dengan air tangki untuk menutup kekurangan karena mesin masih rusak," tutur Sulistiyono.

Sulistiyono memastikan, saat ini mesin pengolah air sudah selesai diperbaiki dan ketersediaan air di toilet Terminal Penumpang Pelabuhan Muara Angke kembali normal.

Para penumpang ataupun masyarakat yang di pelabuhan, kini dapat menggunakan toilet lagi seperti biasanya.

"Mulai kemarin, Selasa (26/10/2022) kami sudah selesai perbaikannya dan sekarang beroperasi lagi, kembali normal," kata dia.

Terkait banyaknya toilet yang dikunci, Sulistiyono berujar, hal itu dilakukan sebagai upaya untuk menjaga kebersihan toilet. Penguncian toilet hanya dilakukan di hari kerja, saat penumpang sepi. 

Sulistiyono menegaskan, ketika akhir pekan, semua unit toilet bisa dimanfaatkan oleh penumpang maupun warga.

"Itu untuk maintenance aja, kalau semua dibuka nanti kotor semua, agak repot kami membersihkannya. Ini tiga (unit) dibuka, empat ditutup, yang tiga dimanfaatin yang empat dibersihin," ucap dia.

Diberitakan sebelumnya, revitalisasi Terminal Penumpang Pelabuhan Muqra Angke disebut membantu warga di Kepulauan Seribu. Anies mengatakan, kehadiran terminal penumpang ini sesungguhnya sangat menguntungkan bagi warga

Dengan adanya fasilitas itu, mobilitas warga Kepulauan Seribu bakal meningkat. Hal itu otomatis mengerek produktivitas dan perekonomian.

"Ini (terminal penumpang) dapat membuat intensitas pergerakan penduduk dari pulau (Kepulauan Seribu) ke daratan dan sebaliknya meningkat, dan Insya Allah meningkatkan produktivitas," ungkap Anies usai peresmian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com