Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi D DPRD DKI Tunda Bahas Program Bangun Hutan, Anggarannya Dinilai Terlalu Besar

Kompas.com - 10/11/2022, 18:56 WIB
Muhammad Naufal,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi D DPRD DKI Jakarta menunda pembahasan anggaran program pembangunan hutan di Ibu Kota yang diajukan dalam rancangan APBD DKI Tahun Anggaran 2023.

Program pembangunan hutan itu diajukan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta dengan nilai Rp 11 miliar.

Adapun penundaan pembahasan dilakukan saat saat Komisi D DPRD DKI Jakarta membahas RAPBD 2023 bersama dengan Distamhut DKI di Grand Cempaka, Bogor, Jawa Barat, Rabu (10/11/2022).

Awalnya, perwakilan bidang kehutanan Distamhut DKI Dirja menyatakan bahwa jajarannya bakal membangun empat hutan kota dengan anggaran Rp 11 miliar itu.

"Lokasi, ada empat. Jalan Bangau, Kostrad, Indra Loka, dan Rorotan," tutur Dirja.

Baca juga: Pemprov DKI Ajukan Rp 11 Miliar untuk Bangun 4 Hutan, Salah Satunya di Rorotan

Mendengar ini, anggota Komisi D DPRD DKI Yusriah Dzinnun bertanya apa saja yang bakal dilakukan Distamhut DKI dalam program pembangunan hutan itu.

"Apa bapak menanam pohon? Menguruk? Atau apa?" tanya Yusriah.

Menurut Dirja, dengan Rp 11 miliar, Distamhut DKI akan membuat trek jogging, pos jaga, dan fasilitas bermain untuk anak, di setiap hutan yang bakal dibangun.

Sementara itu, ia mengakui bahwa Distamhut DKI tak akan menanam pohon dengan Rp 11 miliar tersebut.

"Kegiatan pembangunan tidak ada penanaman pohon," ucap dia.

Mendengar pernyataan Dirja, Ida Mahmudah belum merasa terpuaskan.

Ia meminta Distamhut DKI menampilkan salah satu proyeksi perencanaan pembangunan hutan dari empat hutan yang bakal dibangun.

Baca juga: Pemerkosaan Remaja di Hutan Kota Berujung pada Razia Lokalisasi Rawa Malang, Mirip Pembongkaran Kalijodo

Dirja lantas menampilkan proyeksi perencanaan pembangunan hutan di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.

Menurut dia, hutan itu akan dibangun di RT 08/RW12, Rorotan.

Dalam pemaparan Distamhut DKI, tampak suasana kawasan di Rorotan yang masih tampak berantakan.

Kemudian, ditampilkan sejumlah gambar yang berisikan proyeksi pembangunan hutan di Rorotan.

Ada gambar yang menampilkan pos pantau, trek jogging, serta sebuah shelter di hutan tersebut.

Meski telah ditampilkan proyeksi pembangunan itu, Yusriah masih merasa belum terpuaskan.

Ia meminta Ida agar mengurangi anggaran pembangunan hutan senilai Rp 11 miliar itu.

Baca juga: Ratusan Burung Dilepas di Hutan Kota Waduk Cincin Jakarta Utara

Dalam kesempatan tersebut, Ida akhirnya menunda pembahasan tentang anggaran pembangunan hutan itu.

"Tidak diketok dulu, biar Komisi D bisa baca lebih detil. Ini di-hold dulu yang Rp 11 miliar. Kalau menurut kami itu layak, itu kami berikan," tegas Ida.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com