Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal dari Petugas PLN Hendak Putus Aliran Listrik, Bau Busuk Jenazah Korban di Kalideres Tercium

Kompas.com - 11/11/2022, 16:20 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Penemuan jenazah satu keluarga yang ditemukan tewas dalam kondisi membusuk di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, bermula dari kedatangan petugas PLN yang hendak memutus aliran listrik rumah itu lantaran menunggak.

Hal itu diceritakan oleh Asiung, Ketua RT 007 Perumahan Citra Garden. Bermula dari komunikasi antara Asiung dengan korban sebelum tewas. Komunikasi itu berlangsung dua bulan lalu.

Obrolan Asiung dengan korban berkutat pada keluhan korban yang punya tunggakan PLN hingga ditagih petugas ke rumahnya.

Baca juga: Olah TKP Rumah di Kalideres Tempat Satu Keluarga Tewas Membusuk, Polisi Tak Temukan Barang Mencurigakan

"Komunikasi terakhir sekitar 5 September 2022, mengenai masalah pemilik rumah itu ada tunggakan PLN," ujar Asiung dikutip dari Kompas TV.

Polemik korban dengan petugas PLN pun berlanjut hingga Oktober 2022. Di momen itu, korban yang belakangan ditemukan tewas sempat pasrah jika aliran listriknya diputus PLN.

"September, pemilik membayar iuran (PLN) rumahnya itu via petugas. Bulan berikutnya itu dia menyampaikan langsung ke petugas bahwa 'silakan bapak putus aliran listriknya'. Informasi dari sang anak, Dian," kata Asiung.

Hingga akhirnya, permintaan korban dipenuhi PLN satu bulan kemudian. Pada tanggal 9 November 2022 kemarin, petugas PLN resmi memutus aliran listrik rumah di blok AC5 No 7 tersebut.

Aksi petugas PLN yang hendak memutus aliran listrik di rumah korban lah yang memicu kecurigaan warga. Saat hendak memutus aliran listrik, petugas PLN terkejut kala mencium bau bangkai di dalam rumah. Atas temuan tersebut, petugas PLN pun melapor ke Ketua RT.

Baca juga: Satpam Perumahan Ungkap Kebiasaan Aneh Satu Keluarga yang Tewas di Kalideres: Tak Termonitor Palang karena Sering Lewat Jalan Tikus

Lalu bersama-sama dengan warga setempat, Ketua RT mendobrak rumah korban dan menemukan para korban sudah tak bernyawa dengan kondisi mengenaskan.

Satu korban terduduk lemas di sofa ruang tamu, dua korban tertidur di kamar tidur dengan posisi lunglai, lalu satu korban lainnya telah tewas di kamar belakang rumah.

Untuk diketahui, empat jenazah dalam kondisi membusuk ditemukan di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis (10/11/2022).

Jasad suami diketahui bernama Rudyanto Gunawan (71), sedangkan sang istri bernama K. Margaretha Gunawan (58). Adapun anak perempuan dari keduanya yang juga ditemukan tewas bernama Dian (40). 

Jasad satu lagi diketahui bernama Budyanto Gunawan (69). Ia merupakan ipar dari Rudianto. Polisi saat ini masih mencari tahu penyebab kematian keempat orang tersebut. Jenazah mereka kini dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk diotopsi.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Jasad Satu Keluarga di Kalideres Kering dan Lambungnya Kosong, Ternyata Sempat Nunggak Bayar Listrik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com