Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Jalur Sepeda di Jakarta Jadi Korban Politik: Dirintis Anies, lalu Kini Tak Dilanjutkan

Kompas.com - 15/11/2022, 14:52 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Komunitas Bike to Work Indonesia menyayangkan keputusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk tidak melanjutkan pembangunan jalur sepeda di Ibu Kota.

Ketua Umum Komunitas Bike to Work Indonesia Fahmi Saimima mengatakan, langkah tersebut merupakan sebuah kemunduran karena keberadaan jalur sepeda sejatinya mendorong terciptanya lingkungan yang lebih sehat.

“Pembangunan Jakarta yang tidak lagi car-oriented perlu didukung sebagai pembangunan yang berkelanjutan. Itu merupakan cermin dari majunya peradaban kota,” ujar Fahmi, Senin (14/11/2022).

“Sekarang orientasi itu dipaksa berhenti dan malah mundur,” imbuhnya.

Sebelumnya, Pemprov DKI dilaporkan mengadakan anggaran sebesar Rp 38 miliar untuk pembangunan sekitar 500 kilometer jalur sepeda di tahun 2023 mendatang.

Baca juga: Dari TGUPP hingga Jalur Sepeda, Ini Warisan Anies yang Dihapus Heru Budi

Namun, usai mendapat kritikan dari anggota DPRD DKI Jakarta yang mengatakan bahwa jalur sepeda di Jakarta tidak berfungsi dan malah digunakan sebagai lahan parkir, Pemprov DKI memutuskan untuk menghapus anggaran tersebut.

Fahmi mengatakan, klaim dari DPRD DKI Jakarta tidak didukung kajian memadai. Ia pun membantah anggapan jalur sepeda di Jakarta tidak berfungsi.

Fahmi mengatakan, berdasarkan survei Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) pada 2021, jalur sepeda terproteksi di Jalan Jenderal Sudirman merupakan jalur sepeda dengan tingkat okupansi yang cukup tinggi.

"Jalur sepeda Jalan Sudirman memiliki tingkat penggunaan yang penuh dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB dengan total jumlah pesepeda 2.194 (volume dua arah)," ucap Fahmi.

"Penggunaan jalur sepeda tinggi saat pagi hari, menurun pada sore hari dan kembali meningkat pada malam hari. Penggunaan jalur sepeda berasal dari profil pesepeda yang beragam, termasuk tujuan ekonomi dan bermobilitas”.

Baca juga: Anies Bangun Jalur Sepeda di Jakarta secara Masif, Kini Sepakat Tak Dilanjutkan?

Upaya penghilangan warisan Anies?

Anggota Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli menilai ada upaya sistematis untuk menghilangkan program warisan mantan Gubernur DKI Anies Baswedan.

“Ini ada usaha sistematis untuk menghilangkan jalur sepeda di Jakarta,” ujarnya, dilansir TribunJakarta.com.

Menurutnya, program jalur sepeda warisan mantan Gubernur Anies Baswedan ini merupakan terobosan dalam mengatasi macet di Ibu Kota. Ia pun menuntut agar program itu tetap dijalankan.

“Kalau ada program yang bagus dari pejabat sebelumnya ya harus dilanjutkan dong. Kalau tidak mau dilanjutkan harus ada alasan yang kuat dan jelas,” tuturnya.

Hingga September 2022, atau satu bulan sebelum Anies lengser, Jakarta disebut sudah memiliki jalur sepeda sepanjang 114,5 kilometer.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com