JAKARTA, KOMPAS.com - Baru sehari atau bahkan beberapa jam setelah dibersihkan oleh petugas, lingkungan di Jakarta kerap kotor lagi.
Robbi Firli Adi (28), petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, menceritakan bahwa keadaan itu kerap terjadi di lingkungan masyarakat.
Firli mengakui ada saja warga yang tidak menjaga kebersihan dan kerap menimbulkan lingkungan kotor. Padahal, petugas sudah rutin membersihkan lingkungan tersebut.
"Kadang sudah dibersihin, besok sudah kotor lagi. Kan takutnya jadi sarang penyakit," kata dia.
Baca juga: Keluh Kesah Firli PPSU Kedoya Sering Dipandang Sebelah Mata, Warga Sengaja Buang Sampah di Depannya
Selain lingkungan, kata Firli, saluran yang baru dibersihkan juga kerap mampet lagi. Petugas sering menemukan sampah baru di saluran yang sama keesokan harinya.
Padahal, pembersihan saluran yang mampet tidaklah mudah. Kendalanya lagi-lagi adalah sikap warga sendiri.
"Kadang warga minta tolong dibersihin saluran yang mampet, tapi tetangganya enggak mau dibongkar. Jadi bingung, kan mampetnya di bawah rumah dia (tetangga)," kata Firli.
Menyikapi warga yang enggan bekerja sama, Firli mengaku tidak ambil pusing. Petugas akan menyerahkan keputusan kepada pihak RT setempat.
"Solusinya saya enggak menanggapi, biar RT saja yang urus. Nanti juga warga malu kalau ditegur RT, soalnya warga enggak ngebersihin. Giliran mau dibersihin orang, malah enggak boleh dibongkar, padahal habis dibersihin kan ditutup lagi, walaupun sebenarnya enggak boleh juga bangun rumah di atas saluran," tutur Firli.
Meski ada pasukan oranye yang bertugas membersihkan lingkungan, Firli berharap masyarakat dapat memanfaatkan layanan kebersihan gratis tersebut dengan lebih bijak.
Baca juga: Cerita PPSU di Ragunan Pergoki Pembuang Sampah Sembarangan: Dongkol, Dibilangin Malah Ketawa
Ia berharap warga turut menjaga kebersihan lingkungan, bukan justru membuat lingkungan kotor dengan seenaknya.
"Saya inginnya warga lebih mencintai kebersihan, tidak buang sampah sembarangan, menanam pohon biar ada resapan air, kan jadi udara lebih bersih. Ujung-ujungnya yang senang kan warga juga," harap Firli.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.