Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Video Tarif Parkir Motor Liar di Sekitar Grand Indonesia Rp 10.000, Fakta: Di Pasar Lebih Ngeri Lagi

Kompas.com - 04/12/2022, 16:53 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Forum Warga Kota Jakarta Azas Tigor Nainggolan menduga praktik parkir liar di Ibu Kota masih banyak, khususnya di pasar-pasar milik Pemerintah Provinsi Jakarta.

Hal ini ia katakan berkaitan dengan video parkir liar di badan jalan kawasan mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat, belum lama ini dengan tarif Rp 10.000 per unit motor.

"Parkir liar di pasar-pasar milik PD Pasar Jaya itu lebih ngeri lagi lho. Uang parkirnya tidak jelas ke mana itu. Padahal banyak itu (pasarnya)," kata Tigor kepada Kompas.com, Minggu (4/12/2022).

Baca juga: Beredar Video Tarif Parkir Motor Liar di Sekitar Grand Indonesia Rp 10.000, Ketua Fakta: Sudah Sejak Lama Dibiarkan

Pada 2007, Tigor mengatakan Fakta pernah melakukan studi tentang parkir liar di Jakarta. Ia mencatat pendapatan parkir setiap pasar itu bisa mencapai Rp 1 miliar setahun.

Padahal, kata Tigor, pada saat itu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menutup sekitar 16.000 satuan ruas parkir (SRP) di badan jalan. Ia menduga pendapatan bisa lebih besar lantaran parkir di badan jalan sudah dibiarkan.

"Jumlah SRP parkir liar di Jakarta tentu jumlahnya bisa lebih banyak, maka pendapatannya bisa bertambah lagi," kata Tigor.

Saat ini, Tigor mengatakan setidaknya pasar tradisional di Jakarta yang dikelola oleh PD Pasar Jaya ada 96 pasar. Dengan demikian, setahun pendapatannya parkir dari pasar tradisional di pasar PD Pasar Jaya sedikitnya Rp 96 miliar setahun.

Tigor berpandangan, pendapatan parkir liar yang setidaknya dapat dipungut sebesar Rp 460 miliar setahun dan Rp 96 miliar dari parkir pasar PD Pasar Jaya adalah jumlah yang sangat sangat besar.

Baca juga: Jalur Sepeda di Jakarta Cuma Jadi Tempat Parkir dan Mangkal Starling

"Kami berharap Pemprov DKI bisa menertibkan manajemen keuangan parkir di pasar PD Pasar Jaya karena lima tahun 'diliarkan' sehingga tidak terkontrol pendaptannya," kataTigor.

Manajemen pendapatan parkir di pasar milik PD Pasar Jaya, kata Tigor, perlu diaudit dan diawasi pendapatannya agar tidak diliarkan untuk mudah dikorupsi.

"Padahal (uang) pengelolaan parkir bisa digunakan jadi alat bantu memecahkan problem transportasi dan pendapatan asli daerah," kata dia.

Sebuah video yang merekam parkir liar di sekitar mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat, beredar di media sosial. Video itu dinarasikan adanya pungutan Rp 10.000 untuk kendaraan roda dua.

"Parkir termahal ya, guys. Rp 2.000 belum ada apa-apanya. Ini Rp 10.000, guys. Ini di depan GI (Grand Indonesia), parkir Rp 10.000. Kaya ini tukang parkir di sini," ucap seseorang dalam video yang dikutip dari akun TikTok @imagi****nel, dikutip Minggu (4/12/2022).

Baca juga: Parkir Susun, Peluang Baru untuk Bisnis Parkir di Jabodetabek yang Punya Lahan Terbatas...

Dalam video itu terlihat ratusan unit sepeda motor berjejer di sekitar badan jalan. Di sekitar lokasi juga tampak tenda-tenda penjaja makanan.

Tigor menduga praktik parkir liar tersebut sudah terjadi bertahun-tahun. Tigor pun pernah merasakan pengalaman serupa pada awal 2022 ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com