Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semula Ditutup Seng, Kini Tebet Eco Park Dipasangi Pagar Besi

Kompas.com - 12/12/2022, 14:07 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tebet Eco Park yang sebelumnya hanya ditutup seng, kini telah telah dipasangi pagar besi permanen.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi pada Senin (12/12/2022), pagar besi abu-abu dan hitam itu baru terpasang sebagian.

Pagar besi terpasang di sekitar taman sisi selatan. Panjang pagar besi itu berbeda-beda, ada yang jaraknya sekitar lebih dari 15 meter.

Sedangkan bagian yang belum komplet dipasangi pagar besi, masih terlihat sebatas beton penyangga yang kondisinya masih ditutupi papan karena semen cor belum kering sempurna.

Baca juga: Upaya Melindungi Tebet Eco Park dari Sasaran Vandalisme...

"Ini masih setengah-setengah karena memang ada sebagian coran yang belum beres," kata salah satu pekerja di lokasi.

Saat ini, sejumlah pekerja masih sibuk menyelesaikan pemasangan pagar besi di Tebet Eco Park. Sebagian dari mereka tampak menutup bekas las, sedangkan yang lain masih mengelas pagar.

"Ini pengerjaan sedang dilakukan buat menutup bekas lasan aja," kata pekerja itu.

Meski sedang ada pengerjaan pemasangan pagar, Tebet Eco Park tetap dappat dikunjungi masyarakat umum.

Baca juga: Kata Para Kadis Setelah Kerja Bareng Anies: Kenangan Jalur Sepeda hingga Tebet Eco Park

Sejumlah warga masih bisa masuk dan menikmati fasilitas yang ada di dalam Tebet Eco Park tersebut.

Untuk diketahui, pagar besi permanen sebagai penutup Tebet Eco Park baru dibangun sejak diresmikan pada April 2022.

Saat itu, ruang terbuka hijau ini diresmikan oleh Anies Baswedan saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Peresmian taman yang selesai direvitalisasi ini sebagai momentum dalam menyambut kembalinya manusia dalam ekosistem alam di kota Urban seperti Jakarta.

Tebet Eco Park nantinya akan menjadi contoh ideal pembangunan taman di tengah kota yang digunakan sebagai ruang interaksi untuk warga.

Namun, taman yang baru dibuka pada 23 April lalu harus ditutup sementara pada Juni 2022 untuk peremajaan dan baru dibuka pada Agustus 2022.

Selama ini, taman tersebut hanya ditutup oleh seng yang menjadi sasaran vandalisme.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com