TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Mal Bintaro Plaza merupakan salah satu pusat perbelanjaan yang berlokasi di kawasan Bintaro Jaya, tepatnya di Jalan Bintaro Utama, Pondok Karya, Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Seperti mal lainnya, mal yang telah berdiri sejak 1993 itu juga sempat terdampak pandemi Covid-19.
Pimpinan Plaza Bintaro Jaya Andi Hartono mengatakan, saat itu satu per satu tenant mulai mundur akibat kondisi keuangan yang menurun.
Kendati demikian, Andi mengatakan bahwa beberapa toko di Mal Bintaro Plaza tidak pernah tutup dalam waktu lama.
Hal itu karena pihak mal sudah menyiasati dengan mencari pengganti sebelum masa sewa toko yang hendak mundur itu berakhir.
"Pandemi ini memukul semua mal, kami kehilangan sebagian area tenant toko buku di lantai tiga. Lalu, kami mencoba berdialog dengan beberapa tenant yang ada," ujar Andi kepada Kompas.com di Mal Bintaro Plaza, Senin (12/12/2022).
Baca juga: Citos Tetap Berjaya Kala Mal Legendaris di Jakarta Satu Per Satu Tumbang...
Salah satu tenant yang diajak berdiskusi adalah tenant yang menawarkan jasa tempat bermain anak. Terlebih, pengunjung rindu untuk segera beraktivitas setelah hampir dua tahun pandemi Covid-19 melanda Indonesia.
Ternyata, sebagai tempat bermain atau soft play bagi anak-anak, tenant tersebut paling diminati pengunjung. Sehingga, muncul ide untuk memperluas area bermain soft play tersebut.
"Kami bernegosiasi bagaimana jika area lantai tiga tersebut dikerjasamakan dengan mereka. Akhirnya kami bersama-sama mencoba untuk buka area soft play yang lebih luas," jelas Andi.
Andi pun tidak menyangka bahwa keputusan tersebut kemudian menjadikan lantai tiga Mal Bintaro Plaza semakin hidup.
"Dari situ alhamdulillah malah itu yang menjadi titik destinasi family yang menjadikan lebih hidup. Kuncinya komunikasi dengan tenant, kolaborasi dengan mereka," lanjut dia.
Baca juga: Bisakah Mal Sepi di Jakarta Bangkit dari Keterpurukan?
Andi menjelaskan, posisi mal sangat strategis karena dikelilingi oleh apartemen, perumahan, sekolah, serta rumah sakit sehingga mudah dijangkau seluruh pihak.
Kemudian, ada beberapa kiat yang dilakukan pengelola Mal Bintaro Plaza agar pengunjung tetap ramai meski pandemi Covid-19.
Pertama, menyediakan tenant yang beragam agar semua kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi, mulai dari tenant untuk fesyen, food and beverage (F&B), speciality, book and store, pernak-pernik, kesehatan, kosmetik dan salon, dan sebagainya.
Kemudian, menjadikan fungsi Mal Bintaro Plaza tidak sekadar sebagai pusat perbelanjaan. Pihak pengelola juga menjadikan mal tersebut untuk tempat pelayanan publik.
"Selain pusat belanja, mal juga menjadi tempat fasilitas publik. Jadi sebenarnya tujuannya untuk melengkapi apa yang menjadi kekurangan dan kebutuhan warga. Fasilitas ini yang melengkapi warga, memudahkan, (mereka) tinggal datang ke Bintaro Plaza," jelas Andi.
Baca juga: Tumbangnya Kejayaan Satu Per Satu Mal di Jakarta, dari Mal Blok M hingga Plaza Semanggi
Sebelumnya diberitakan, Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) menyoroti adanya sejumlah pusat perbelanjaan atau mal di wilayah Jabodetabek yang kian sepi.
Ketua Umum DPP APPBI Alphonzus Widjaja mengatakan, untuk mengembalikan kejayaan, mal harus menambah fungsi selain tempat berbelanja.
Salah satunya menjadikan mal sebagai tempat berinteraksi.
"Masyarakat Indonesia memiliki budaya senang berkumpul dengan teman, kolega, keluarga dan sebagainya. Pusat perbelanjaan harus dapat menyediakan fasilitas tersebut dan menjadi tempat bagi masyarakat untuk berinteraksi dengan sesamanya yang bukan di dunia maya," kata Alphonzus melalui keterangan tertulisnya, Jumat (18/11/2022).
Fungsi lain mal, Alphonzus berujar, bisa berubah-ubah sesuai perkembangan zaman.
Namun, pada dasarnya fungsi lain tersebut merupakan fasilitas yang menjadi tempat bagi pengunjung untuk berinteraksi.
Baca juga: Sempat Berjaya, Sederet Mal Berikut Makin Sepi Pengunjung…
APPBI kemudian menyarankan mal menyediakan dua fasilitas dengan memanfaatkan konsep gedung dan tenancy mix atau variasi toko yang lengkap.
"Tempat atau fasilitas untuk berinteraksi dapat dalam dua bentuk, yaitu konsep gedung dan tenancy mix atau dengan kata lain variasi toko yang lengkap, seperti misalnya restoran-restoran keluarga, arena bermain anak, kafe, atau kedai kopi dan lain sebagainya," jelas Alphonzus.
Sementara itu, konsep gedung yang dimaksud yaitu gedung yang memiliki fasilitas publik seperti taman dan plaza yang nyaman.
Dengan demikian, area itu akan menjadi tempat yang bagus untuk pengunjung berinteraksi sosial.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.