Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

19 Budaya Jawa Barat Diakui sebagai Warisan Takbenda 2022, Termasuk Tari Topeng Cisalak Depok

Kompas.com - 15/12/2022, 15:11 WIB
M Chaerul Halim,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan kebudayaan di wilayah administrasinya mendapatkan 19 pengakuan Warisan Budaya Takbenda (WBTb) pada tahun 2022.

Hal itu diungkapkan Ridwan Kamil saat membuka acara Pekan Kebudayaan Daerah Jawa Barat di Alun-alun Kota Depok pada Kamis (15/12/2022).

Menurut dia, Jawa Barat paling banyak mendapatkan pengakuan WBTb daripada provinsi lainnya di Indonesia.

Baca juga: Sekitar 3.412 PJLP Berusia 56 Tahun di Jakarta Tercancam Diberhentikan

"Tahun ini Jawa Barat diakui dengan jumlah terbanyak mendapat 19 pengakuan untuk Warisan Budaya Takbenda, mulai ari tari-tarian, musik, dan lainnya," kata Ridwan Kamil di Alun-Alun Kota Depok, Kamis.

Satu dari 19 yang mendapatkan pengakuan WBTb itu, yakni tari topeng Cisalak, Depok, Jawa Barat.

"Dari 19 itu satu dari Depok. Tari topeng Cisalak yang cikal bakal tari topeng Betawi juga di Jakarta," kata Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil.

Karena itu, Kang Emil berpendapat bahwa Jawa Barat memiliki keberagaman budaya sehingga diharapkan bisa membuat penyeimbang kehidupan.

Baca juga: Warga dan Polisi Sepakat Populerkan Lagi Kampung Kiapang, Nama Asli Kampung Boncos

"Jadi sebegitu kaya budaya Jawa Barat. Mudah-mudahan media mengapresiasi agar kebudayaan ini terus berkembang sebanyak-banyaknya agar hidup seimbang," kata dia.

Berikut 19 budaya Jawa Barat yang diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda 2022:

1. Tenun Gedogan Dermayu (kemahiran dan kerajinan tradisional)

2. Lampu Gentur (kemahiran dan kerajinan tradisional)

3. Babaritan Kranggan (adat istiadat masyarakat, ritus dan perayaan-perayaan)

4. Doclang (kemahiran dan kerajinan tradisional)

5. Tari topeng Cisalak (seni pertunjukan)

6. Moci Sukabumi (kemahiran dan kerajinan tradisional)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com