JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang perempuan berinisial NU (26) mengalami gegar otak ringan hingga patah tulang leher belakang akibat dianiaya oleh kekasihnya berinisial AAP.
NU mengatakan, penganiayaan terjadi karena AAP cemburu saat ia cium pipi kanan-kiri (cipika-cipiki) dan berpelukan dengan teman transpuannya.
Kejadian ini bermula saat NU dan AAP datang ke salah satu bar di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, setelah menghadiri acara pernikahan pada 29 Oktober 2022.
Baca juga: Perempuan Dianiaya Pacarnya karena Berpelukan dengan Teman Transpuan
"Nah, di sana baru beberapa saat, terus teman aku berdatangan dan enggak tahu kenapa di hari itu dia (AAP) bisa marah besar ketika aku say greetings sama teman transpuanku," ucap NU kepada Kompas.com.
Padahal, kata NU, pelaku dalam keadaan sadar atau tidak di bawah pengaruh minuman beralkohol. Akibat terbakar api cemburu, AAP menganiaya NU dari bar tersebut hingga dibawa ke sebuah kamar indekos di wilayah Mangga Besar.
"Dia marah, aku diseret, dipiting, cekek sampai ke parkiran lalu aku dibawa ke kosannya," ungkap dia.
Tak hanya dianiaya, NU juga disekap selama delapan jam oleh AAP di kamar indekos dan terus mendapatkan perlakuan kekerasan.
"Aku disekap dari jam 02.00 sampai 15.00 WIB sore, semakin aku minta pulang merengek, aku semakin dipukul, ditonjok, dibanting, dilempar, dicekek, ditendang, dan ditampar," lanjut NU.
Setelah delapan jam disekap dan dianiaya, NU mencoba melarikan diri dari kamar indekos tersebut.
Baca juga: Video Viral Remaja Perempuan Dianiaya Sejumlah Orang, Ini Motif Pelaku
Setelah berhasil melarikan diri, NU diantar rekannya melaporkan penganiayaan tersebut ke Polres Metro Jakarta Pusat.
"Aku kabur langsung istirahat dulu cari temanku. Setelah itu baru ke Polres Jakarta Pusat laporan dan langsung visum di hari itu juga," tutur dia.
Namun, setelah dua bulan laporan tersebut, kata NU, saat ini pelaku AAP tak kunjung juga ditangkap jajaran kepolisian.
Baca juga: Remaja Perempuan Dianiaya Orangtua di Pamulang, Ditarik Saat Sedang Tidur dan Ditampar
"Sudah dua bulan ini aku enggak tahu kenapa tidak ditangkap-tangkap. Semoga cepat ditangkap dan ganti rugi atas apa yang sudah dia (AAP) perbuat terhadap saya, nyawa saya hampir hilang," imbuh NU.
(Penulis: Reza Agustian | Editor: Ambaranie Nadia Kemala Movanita)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.