Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Covid-19 Tak Lengkap Jadi Alasan Penumpang Ini Pilih Naik Bus Dibanding Kereta

Kompas.com - 22/12/2022, 05:15 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Salah seorang penumpang bus di terminal bayangan Cimanggis, Ciputat, Tangsel bernama Sri (60) mengatakan lebih memilih naik kendaraan jenis bus dibanding yang lainnya.

Ia beralasan naik bus lebih mudah persyaratannya. Tidak seperti naik pesawat atau kereta api yang dimintai sertifikat vaksin hingga dosis 3.

"Saya lebih pilih naik bus karena harus vaksin sampai dosis 3 (yang lainnya). Saya cuma vaksin dosis 1," ujar Sri saat ditemui, Rabu (21/12/2022).

Saat ditanya alasannya tidak vaksin dosis 2 dan 3, Sri hanya menjawab singkat bahwa ia takut, tanpa mau menjelaskan lebih jauh soal alasan ketakutannya.

Baca juga: Terminal Bayangan Ciputat Dipadati Calon Penumpang Jelang Natal dan Tahun Baru

Sri akan berangkat menuju rumahnya di Purwokerto. Ia hanya sebulan berada di Tangsel  untuk menemui anak dan cucunya sekedar melepas rasa rindu.

Dalam kurun beberapa bulan, Sri memang kerap mendatangi anak dan cucunya. Biasanya, ia selalu naik dan turun di Terminal Lebak Bulus, Jakarta atau Ciledug, Tangerang.

Ini baru kali pertama Sri naik dari terminal bayangan Cimanggis. Menurut dia, harga tiket di terminal Cimanggis tidak berbeda jauh dengan terminal lainnya.

"Aku biasa naiknya dari Lebak Bulus atau Ciledug, baru ini naik dari sini. Berangkat jam 19.00 WIB. Tiket sama saja," jelas Sri.

Pantauan Kompas.com di lokasi pada Rabu (21/12/2022) sore, puluhan orang mengantre di setiap loket bus yang tersedia.

Sebagian tampak berdiri, sebagian lagi tampak duduk di kursi yang disediakan.

Ada yang datang seorang diri, ada pula yang bersama rekannya, dan tak sedikit pula yang datang bersama rombongan keluarga.

Baca juga: Penumpang Melonjak, PO Bus di Terminal Bayangan Ciputat Naikkan Tarif

Para calon penumpang itu terlihat membawa tas besar, koper, hingga kardus untuk dibawa ke kampung halaman maupun tempat tujuannya.

Ada lima bus yang silih berganti terparkir di terminal bayangan ini.

Sementara itu, jumlah loket yang tersedia hanya 4, di antaranya yaitu Agen PO Sinar Jaya dan Agen PO Murni Jaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com