Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca di Pulau Seribu Saat KM Nurul Hidayah Tenggelam: Ombak Tinggi dan Angin Kencang

Kompas.com - 23/12/2022, 18:57 WIB
Tria Sutrisna,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menyebut bahwa cuaca di perairan Kepulauan Seribu sedang buruk ketika kapal motor (KM) Nurul Hidayah mati mesin dan akhirnya tenggelam.

Kasi Humas Polres Kepulauan Seribu Ipda Putut menjelaskan, pada saat kejadian, ombak di lautan sedang tinggi dan angin berhembus cukup kencang.

Alhasil, kapal yang mengalami mati mesin di tengah lautan itu terus menerus diterjang ombak tinggi dan angin kencang hingga terbalik.

"Kan memang kalau bulan Desember masuk angin barat. Jadi ombaknya tinggi, anginnya kencang. Ditambah saat kejadian ada masalah mesin," ujar Putut saat dikonfirmasi, Jumat (23/12/2022).

Baca juga: Mesin Kapal Mati, KM Nurul Hidayah Tenggelam di Perairan Pulau Seribu

Tak lama setelah diterjang ombak dan angin kencang itu, KM Nurul Hidayah pun tenggelam dan karam.

Sementara seorang nakhoda, dua anak buah kapal (ABK), dan tiga penumpang berhasil dievakuasi oleh kapal lain yang kebetulan melintas.

"Itu kapal membawa sembako sama material gitu. Di dalamnya ada satu nakhoda, dua anak buah kapal, sama tiga penumpang. Semua berhasil dievakuasi," kata Purut.

Diberitakan sebelumnya, KM Nurul Hidayah tenggelam di perairan Kepulauan Seribu, Jumat (23/12/2022).

Kapal dengan gross tonnage 19 itu disebut tenggelam pada pukul 08.35 WIB usai mengalami mati mesin dan diterjang ombak.

Baca juga: KM Nurul Hidayah Sempat Terombang-ambing Sebelum Akhirnya Tenggelam di Perairan Pulau Seribu

Kepala Kantor SAR Jakarta Fazzli menjelaskan bahwa KM Nurul Hidayah mati mesin di sekitar Pulau Laki, lalu terombang-ambing sampai mendekati Pulau Payung.

"Tadi pagi itu kapal melakukan pelayaran dari Pelabuhan Nelayan di Kronjo, Tangerang menuju ke Pulau Kelapa di Kepulauan Seribu," ujar Fazzli saat ditemui Kompas.com, Jumat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com