Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taksi Bandara Halim Disorot, Tarif Lebih Mahal hingga Isu Monopoli

Kompas.com - 28/12/2022, 06:15 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Taksi di Bandara Halim Perdanakusuma tengah menjadi perbincangan lantaran dianggap lebih mahal, serta pilihan operator taksi yang terbatas.

Duduk perkara diawali dari utas seorang warganet bernama Silvia Kartika yang mengeluhkan pengalamannya di media sosial Twitter, Senin (26/12/2022).

Ia menceritakan, pilihan kendaraan yang tersedia hanyalah dari Pusat Koperasi Angkatan Udara (Puskopau), yakni taksi Puskopau, Grab Puskopau, dan Gojek Puskopau.

Sementara itu, pilihan transportasi lainnya yang harganya lebih murah, seperti Bluebird, tidak tersedia. Silvia menduga, tarif transportasi di bandara sudah di-mark-up.

Semua yg ada puskopau ini harganya mark-up. HLP - rumah gw itu kisaran 60an - 80an. Grab gw 118. Udah gitu penumpang disuruh bayar lagi surcharge 15K," tulisnya dalam utas tersebut.

Kompas.com sudah meminta izin kepada Silvia untuk mengutip utasnya dalam berita, Selasa (27/12/2022).

Baca juga: Warganet Pertanyakan Tarif Taksi Bandara Halim yang Lebih Mahal dan Kena Biaya Tambahan

Menurut Silvia, hal ini terasa seperti pemaksaan terhadap masyarakat lantaran harus membayar dari segala sisi, termasuk biaya transportasi yang telah di-mark-up dan surcharge atau biaya tambahan.

Padahal, masyarakat sudah membayar maskapai yang sudah termasuk pelayanan bandara.

"Klo emang tujuannya untuk maintenance bandara, kenapa ga dibebankan ke harga total service ke maskapai, dan maskapai ke penumpang. Praktek kaya gini legal ya?" Silvia berujar.

Terbatasnya pilihan taksi bandara

Kompas.com mengunjungi Bandara Halim Perdanakusuma, Selasa (27/12/2022), untuk membuktikan pengalaman yang diceritakan Silvia.

Berdasarkan pantauan di lokasi, pengguna bandara hanya bisa menggunakan taksi Puskopau, Grab Puskopau, Gojek Puskopau, dan SilverBird saja.

Salah seorang pekerja transportasi daring berinisial G menjelaskan, transportasi umum yang boleh digunakan hanyalah taksi khusus bandara

"(Untuk daring) pesan seperti biasa, tapi yang dari luar enggak bisa masuk. Kita ada harga tetap, tapi tambahan Rp 15.000 untuk surcharge," ujar G di Terminal Kedatangan, Senin.

Ia menjelaskan, surcharge merupakan aturan dari bandara. Mereka adalah biaya masuk bandara, termasuk parkir.

Harga yang tertera di aplikasi belum termasuk surcharge dan biaya tol bila penumpang akan memasuki tol.

"Surcharge enggak masuk aplikasi. Kalau enggak ada uang tunai, bisa lewat tip. Bisa juga pakai QR, tapi belum semua driver punya," ujar G.

Baca juga: Harus Jalan 135 Meter untuk Naik Taksi Murah di Bandara Halim

Terkait pilihan taksi Bluebird, ia mengatakan bahwa mereka memang tidak boleh menjemput pengguna bandara.

Namun, mereka tetap bisa masuk jika hanya untuk mengantar masyarakat menuju Bandara Internasional Halim Perdanakusuma.

"Bluebird enggak bisa masuk kecuali nganter dari luar. Kalau dari sini nganter ke luar, enggak bisa. Habis nganter ke sini, langsung keluar," ungkap G.

Membandingkan tarif antara operator taksi bandara

Kompas.com sempat memeriksa beberapa tarif taksi bandara dan membandingkannya dengan tarif dari Bluebird.

Untuk memeriksa tarif, Kompas.com memilih titik antar yang berjarak sekitar 7 kilometer.

Salah satu taksi daring mematok harga sekitar Rp 69.000, sementara taksi daring lainnya mematok harga sekitar Rp 66.0000-Rp 67.000.

Sementara itu, harga taksi Bluebird menuju titik antar yang sama berada pada kisaran Rp 40.000- Rp 48.000.

Jika ingin menggunakan operator taksi dengan tarif yang lebih murah, masyarakat harus berjalan kaki sejauh 135 meter dari area terminal menuju pintu gerbang dekat GKPO Halim.

Isu monopoli taksi bandara

Dalam utasnya, Silvia sempat menyenggol monopoli usaha dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang mengatur tentang hal tersebut.

"I paid the driver sesuai kok, gw masih mampu. Tapi keluhan gw ini cuma keluhan warga yg mau pelayanan publik itu lbh baik, bukan berarti gw harus jalan keluar dulu Sil, no. Kita punya KPPU yang mengatur tentang monopoli usaha, katanya negara hukum. So lets use that as the basis," tulisnya.

Ketua Pusat Koperasi (Kapuskop) Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, Mayor Pnb Ali Ngimron pun angkat bicara.

Melalui keterangan pers yang Kompas.com terima, Selasa (27/12/2022), ia menegaskan bahwa Puskop Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta tidak pernah mempraktikkan monopoli operasional taksi bandara.

Sebab, operasional sudah berjalan sesuai dengan Surat Keputusan (Skep) Dewan Pimpinan Pusat Organisasi Angkutan Darat (DPP Organda) DKI Jakarta Tahun 2022.

Ali mengatakan, operasional transportasi darat di kawasan Bandara Halim Perdanakusuma mengacu pada Skep DPP Organda DKI Jakarta nomor Skep.024/DPP Organda/X/2022 tentang penyesuaian tarif angkutan umum dan taksi Bandara di Jabodetabek.

Baca juga: Kapuskop Lanud Halim Perdanakusuma Bantah Isu Monopoli Taksi Bandara

Ia menjelaskan, operasional angkutan darat di kawasan bandara tidak hanya taksi Puskopau, juga operator taksi lainnya. Ada pula empat operator angkutan darat berbasis daring.

“Tarif taksi reguler maupun aplikasi daring sudah disesuaikan dengan tarif taksi bandara yang berlaku, berdasarkan keputusan DPP Organda tentang Penetapan Penyesuaian Tarif Angkutan Umum Taksi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi,” terang Ali.

Sementara untuk surcharge atau biaya tambahan, besarannya sudah sesuai dengan ketetapan hasil rapat bersama antara Puskopau Halim, PT Angkasa Pura II, dan PT ATS.

“Penggunaannya untuk mendukung operasional taksi bandara, untuk pelayanan dibebaskan biaya parkir, penggajian pegawai, perawatan kebersihan, dan ketertiban area perparkiran di bandara,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com