TANGERANG, KOMPAS.com- Sebagai bentuk antisipasi situasi buruk akibat cuaca ekstrem, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang telah menyiapkan posko kesehatan hingga posko bantuan.
Kepala BPBD Kota Tangerang Maryono Hasan mengatakan, posko-posko tersebut diberikan untuk masyarakat yang terdampak nantinya.
Dalam antisipasi ini, BPBD telah melakukan koordinasi dengan banyak instansi seperti Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), hingga BMKG.
“Komunikasi persiapan menghadapi bencana telah disiapkan, Mulai dari langkah apa yang bisa dilakukan sebagai langkah pencegahan, penanganan saat bencana terjadi, posko, layanan kesehatan hingga bantuan telah dikoordinasikan,” ujar Maryono pada Rabu (28/12/2022).
Baca juga: 15 Kelurahan di Jakarta Tak Punya Puskesmas, Termasuk Gambir yang Dekat Istana Gubernur
BPBD juga telah mengeluarkan surat edaran kepada organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dan jajaran lainnya, terkait kesiapsiagaan dan antisipasi adanya hujan ekstrem.
Selain menyiapkan posko, BMKG juga melakukan pemuatan tanggul dan skenario evakuasi pengungsi jika kondisi semakin memburuk.
“Kesiapan teknis, selain kami melakukan pemuatan tanggul, terus mengerjakan kegiatan hasil koordinasi, BPBD menyiapkan skenario terkait dengan evakuasi pengungsi manakala ada situasi banjir,” ucap dia.
Selain itu, BPBD juga mengingatkan agar masyarakat dapat ikut bersiap-siaga khususnya pada wilayah langganan banjir.
Berbagai tindakan antisipasi ini dilakukan merujuk dari peringatan dini cuaca ekstrem yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Baca juga: Fraksi PDI-P Ulas Kinerja Heru Budi, Minta Percepat Pembangunan Tanggul hingga Puskesmas
BMKG menyebutkan, meski tidak terjadi badai dahsyat, tetapi potensi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas ringan hingga deras yang dapat disertai angin kencang dan kilat atau petir sangat bisa terjadi.
Potensi cuaca ekstrem itu pun bisa terjadi sejak tanggal 27 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023.
Kondisi cuaca ekstrem tersebut dapat memicu berbagai bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, pohon tumbang, banjir rob, gelombang tinggi, angin kencang, jalanan licin, puting beliung, dan lain sebagainya.
Untuk itu, masyarakat dan pihak-pihak terkait diimbau untuk melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Upayakan untuk bisa membersihkan saluran air atau sungai, jauhi tanah yang labil atau mudah longsor, lakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang sudah mulai rapuh.
Selain itu, diingatkan untuk selalu wapada terhadap bencana hidrometeorologi dengan update terus informasi cuaca untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.