Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karut Marut Taksi di Bandara Halim, Tarifnya Dianggap Lebih Mahal hingga Operator Taksi yang Terbatas

Kompas.com - 28/12/2022, 14:33 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Taksi di Bandara Halim Perdana Kusuma menjadi perbincangan karena dianggap memiliki tarif yang lebih mahal, serta pilihan operator taksi yang terbatas.

Hal ini bermula dari utas seorang warganet bernama Silvia Kartika yang mengeluhkan pengalamannya di media sosial Twitter, Senin (26/12/2022).

Silvia menceritakan bahwa pilihan kendaraan yang tersedia di Bandara Halim hanya ada dari Pusat Koperasi Angkatan Udara (Puskopau), yakni taksi Puskopau, Grab Puskopau, dan Gojek Puskopau.

Sementara itu, pilihan transportasi lainnya yang harganya lebih murah, seperti Bluebird tidak tersedia.

Baca juga: Viral, Twit soal Taksi di Bandara Halim Disebut Mahal karena Monopoli, Ini Kata Puskopau

Kemudian Silvia menduga kalau tarif transportasi di bandara sudah di-mark-up karena tarifnya yang di atas rata-rata.

"Semua yg ada puskopau ini harganya mark-up. HLP - rumah gw itu kisaran 60an - 80an. Grab gw 118. Udah gitu penumpang disuruh bayar lagi surcharge 15K," tulis Silvia dalam utas tersebut.

Kompas.com sudah meminta izin kepada Silvia untuk mengutip utasnya dalam berita, Selasa (27/12/2022).

Menurut Silvia, hal ini terasa seperti pemaksaan terhadap masyarakat lantaran harus membayar dari segala sisi, termasuk biaya transportasi yang telah di-mark-up dan surcharge atau biaya tambahan.

Padahal, masyarakat sudah membayar maskapai yang sudah termasuk pelayanan bandara.

Baca juga: Tarif Taksi Bandara Halim Disebut Lebih Mahal, Kemenhub: Kita Akan Bahas dengan TNI

"Klo emang tujuannya untuk maintenance bandara, kenapa ga dibebankan ke harga total service ke maskapai, dan maskapai ke penumpang. Praktek kaya gini legal ya?" Silvia berujar.

Kapuskop Lanud Halim beri bantahan isu monopoli taksi bandara

Atas tudingan tersebut, Ketua Pusat Koperasi (Kapuskop) Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, Mayor Pnb Ali Ngimron, membantahnya.

 

Melalui keterangan pers yang diterima Kompas.com, Selasa (27/12/2022), Ali menegaskan bahwa Puskop Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta tidak pernah mempraktikkan monopoli operasional taksi bandara.

Sebab, operasional sudah berjalan sesuai dengan Surat Keputusan (Skep) Dewan Pimpinan Pusat Organisasi Angkutan Darat (DPP Organda) DKI Jakarta Tahun 2022.

Baca juga: Kapuskop Lanud Halim Perdanakusuma Bantah Isu Monopoli Taksi Bandara

Ali mengatakan operasional transportasi darat di kawasan Bandara Halim Perdanakusuma mengacu pada Skep DPP Organda DKI Jakarta nomor Skep.024/DPP Organda/X/2022 tentang penyesuaian tarif angkutan umum dan taksi Bandara di Jabodetabek.

Lebih lanjut Ali menjelaskan bahwa operasional angkutan darat di kawasan bandara tidak hanya taksi Puskopau, ada juga operator taksi lainnya. Ada pula empat operator angkutan darat berbasis daring.

“Tarif taksi reguler maupun aplikasi daring sudah disesuaikan dengan tarif taksi bandara yang berlaku, berdasarkan keputusan DPP Organda tentang Penetapan Penyesuaian Tarif Angkutan Umum Taksi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi,” terang Ali.

Sementara untuk surcharge atau biaya tambahan, besarannya sudah sesuai dengan ketetapan hasil rapat bersama antara Puskopau Halim, PT Angkasa Pura II, dan PT ATS.

Rapat tentang pengelolaan perparkiran dan operasional transportasi darat di Bandara Halim Perdanakusuma.

Baca juga: Harus Jalan 135 Meter untuk Naik Taksi Murah di Bandara Halim

“Penggunaannya untuk mendukung operasional taksi bandara, untuk pelayanan dibebaskan biaya parkir, penggajian pegawai, perawatan kebersihan, dan ketertiban area perparkiran di bandara,” tutup Ali.

Taksi Bluebird tidak boleh angkut penumpang di Bandara Halim

Bandara Halim diduga melarang operator taksi Bluebird memasuki area bandara untuk mengangkut penumpang.

Hal ini terlihat dari tidak tersedianya taksi Bluebird di area terminal bandara, kecuali untuk mengantar penumpang dari wilayah lain menuju bandara.

Ketika Kompas.com mengunjungi Bandara Halim Perdanakusuma pada Selasa (27/12/2022), terlihat sejumlah taksi Bluebird memasuki kawasan bandara.

 

Baca juga: Taksi Bandara Halim Disorot, Tarif Lebih Mahal hingga Isu Monopoli

Namun, taksi-taksi itu sekadar menurunkan penumpang di terminal tujuan, kemudian langsung keluar dari bandara.

Seorang pegawai perusahaan transportasi daring berinisial G mengatakan bahwa taksi Bluebird memang tidak boleh menjemput penumpang dari bandara.

“Bluebird enggak bisa masuk kecuali nganter dari luar. Kalau dari sini nganter ke luar, enggak bisa. Habis nganter ke sini, langsung keluar,” kata G di Terminal Kedatangan Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa.

Ketika dikonfirmasi perihal taksi Bluebird tidak boleh menjemput penumpang di bandara, seorang pengemudi Bluebird inisial L membenarkannya.

“Iya, karena ada taksi Inkopau (Induk Koperasi TNI Angkatan Udara) yang warna putih. Harus naik itu. (Taksi) Grab, Gojek, dan SilverBird bisa kalau di dalam. Kami kan harus ada konter,” ungkap L.

Baca juga: Cerita Sopir Bluebird Angkut Penumpang di Kawasan Bandara Halim, Cuma Bisa dari Area Luar

“Intinya, Bluebird enggak kerja sama dengan Bandara Halim. Bandara Soekarno-Hatta kami memang kerja sama, ada stikernya. Ini (taksi Bluebird) enggak boleh masuk sudah lama, bukan baru-baru ini,” sambung L.

L mengaku tidak mengetahui alasan operator taksi Bluebird tidak boleh mengangkut penumpang di Bandara Halim Perdanakusuma.

L pun heran lantaran pihaknya masih boleh mengangkut penumpang di Bandara Soekarno-Hatta, bersama dengan operator taksi lainnya. Padahal, dua bandara ini dikelola oleh PT Angkasa Pura II.

“Mungkin permainannya Inkopau, enggak tahulah itu aturannya mereka. Kalau Bandara Soekarno-Hatta kan umum, banyak pilihannya,” L berujar.

(Penulis: Nabilla Ramadhian | Editor: Ihsanuddin, Nursita Sari, Jessi Carina).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com