Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Gratiskan Biaya Sambung Listrik ke Rumah Eny dan Tiko

Kompas.com - 09/01/2023, 16:48 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan Listik Negara (PLN) menggratiskan biaya sambung baru listrik di rumah mewah milik Eny Sukaesi (58) dan Pulung Mustika Abima (23) atau Tiko.

Adapun rumah mewah itu terbengkalai belasan tahun sehingga tidak lagi tidak dialiri listrik dan air.

Berdasarkan keterangan pers yang Kompas.com terima, Senin (9/1/2023), sambung baru listrik secara gratis ini dilakukan melalui program "Light Up The Dream".

Program ini merupakan bentuk donasi pegawai PLN untuk membantu masyarakat tidak mampu yang membutuhkan listrik.

Baca juga: Rumah Eny dan Tiko Telah Dialiri Listrik 900 Watt, Hasil Patungan Pegawai PLN

Selain sambung baru, Manajer PLN UP3 Cempaka Putih PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Majuddin mengatakan bahwa melalui Light Up The Dream, Eny dan Tiko juga diberikan pemasangan instalasi listrik baru di rumah tersebut.

Majuddin menuturkan, sambungan listrik secara cuma-cuma tersebut disesuaikan dengan kebutuhan hunian.

Sedangkan untuk instalasi di dalam rumah, ada bantuan berupa pemasangan kabel, colokan, dan stopkontak.

Baca juga: Sorak-sorai Bergema di Rumah Mewah Eny dan Tiko Saat Listrik Menyala Lagi

Selanjutnya, PLN juga membantu melakukan pengecekan instalasi listrik yang sudah usang di rumah tersebut.

"Light Up The Dream ini program PLN untuk berdonasi, membantu saudara-saudara kita yang kekurangan dan membutuhkan listrik. Termasuk ke rumah Ibu Eny dan Tiko," ungkap Majuddin.

Dihubungi secara terpisah, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya Doddy B Pangaribuan menambahkan, biaya pemasangan ini ditanggung dari hasil patungan para pegawai.

"Kemarin kita coba CSR, cuma agak panjang prosedurnya. Jadi patungan aja dari pegawai," ujar Doddy ketika dikonfirmasi, Senin.

"Memang saya sudah perintahkan gimana caranya CSR. Abis kelamaan, ya sudah kita pakai teman-teman (untuk patungan), karena alasan kemanusiaan," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com