Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Ari Jambul Sopir Odong-odong di Tangsel Kenakan Seragam Pilot, Berawal dari Cita-cita yang Tak Tercapai

Kompas.com - 12/01/2023, 13:28 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

Alasan Ari Jambul Sopir Odong-odong di Tangsel Kenakan Seragam Pilot, Berawal dari Cita-cita yang Tak Tercapai

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Ari Jambul (32), sopir odong-odong di Tangerang Selatan dikenal karena kerap mengenakan seragam pilot saat mengemudi.

Ternyata ada cerita unik dibalik alasan dirinya mengenakan seragam tersebut. 

Sejak kecil, Ari mengaku bercita-cita menjadi pilot. Namun, cita-cita itu belum tercapai hingga saat ini.

"Berawal dari cita-cita yang belum sampai menjadi pilot di udara akhirnya menjadi pilot di darat," kata Ari dikutip dari siaran live kompas.com, Kamis (12/1/2023).

Baca juga: Uniknya Sopir Odong-odong di Tangsel, Kenakan Seragam Pilot untuk Tarik Perhatian Anak-anak

Ari mengenakan setelan seragam pilot kemeja berwarna putih dan celana hitam.

Dilengkapi dasi berwarna merah, ari melengkap penampilannya dengan kacamata hitam agar kesan seorang pilotnya semakin terlihat.

Namun, Ari sengaja tidak mengenakan topi pilot karena ia ingin menonjolkan rambutnya yang berbentuk jambul.

Sebab, jambul merupakan ciri khas Ari sehingga ia dijuluki sebagai Ari Jambul.

Berawal dari rasa sayang kepada anak-anak, Ari yang selalu membawa enam anaknya saat bekerja itu mengaku sangat menikmati profesinya.

Baca juga: Odong-odong Dianggap Membahayakan, Dishub Kota Bekasi Akan Siapkan Regulasi untuk Menindak

Hingga kini, Ari sudah menggeluti profesi itu selama hampir sembilan tahun.

"Alhamdulillah atas izin Allah saya dikaruniai enam anak. Di balik saya kerja, saya bawa anak-anak sembari momong, ngasuh, sembari narik juga," jelas Ari.

Ia mengatakan, kehadiran sopir odong-odong sering dipandang sebelah mata.

Oleh karena itu, Ari ingin kehadirannya memberikan warna baru bagi dunia odong-odong sebagai wahana permainan anak.

Selain itu, Ari berharap dapat menginspirasi sesama profesi lainnya untuk tampil unik agar makin disenangi oleh anak-anak.

"Jadi saya berupaya menampilkan yang terbaru ke arah yang positif. Saya tidak ingin menyaingi, mungkin seragam odong-odong bisa menyerupai yang saya kenakan misal masinis, pelaut, dokter, pilot," kata Ari.

Baca juga: Sopir Odong-odong yang Tewaskan 10 Warga Serang Banten Divonis 10 Tahun Penjara

Biasanya Ari beroperasi setiap hari di sekitaran Sawah Baru, Ciputat, Tangsel pada pukul 09.00-12.00 WIB.

Setelah beristirahat, operasional odong-odongnya akan kembali dimulai pukul 15.00-18.00 WIB.

Area yang biasa dilewati yaitu Jalan Cendrawasih, Sawah Baru menuju Jalan Boulevard Kampus Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) dan berakhir di Mal BXChange.

Setelah itu kembali memutar ke arah rumahnya, untuk menurunkan penumpang. Dan kemudian mencari penumpang lainnya yang naik secara bergantian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com