JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menyatakan, aksi perploncoan yang dialami oleh pelajar SMAN 6 Jakarta oleh alumni adalah salah satu tradisi.
Dugaan aksi perpeloncoan itu dilakukan secara turun menurun ke setiap angkatan sekolah sejak tahun 2008.
"Setelah kita mintai keterangan dari pihak-pihak yang kita amankan bahwa kegiatan itu sifatnya tradisi," ujar Kapolsek Pesanggrahan Kompol Nazirwan saat dikonfirmasi, pada Selasa (17/1/2023).
"Sejauh informasi yang kita dapat dari saksi yang sudah kita mintai keterangan, ini sudah berlangsung dari tahun 2008," sambung Nazirwan.
Nazirwan mengemukakan, aksi perploncoaan itu dilakukan oleh alumni kepada adik kelasnya yang masih duduk di bangku kelas XII.
Adapun aksi perploncoan itu merupakan adu fisik yang disebut untuk mendapatkan jaket angkatan di SMAN 6 Jakarta itu.
"Dengan konsekuensi begitu jaket tidak didapat, ada di situ aksi aksi yang mungkin kurang pas atau kurang pantas yaitu berupa namanya switch tampar," ucap Nazirwan.
Sebuah video yang memperlihatkan perploncoan remaja di tanah lapang itu beredar di media sosial.
Video rekaman yang memperlihatkan aksi itu sempat disiarkan secara langsung oleh akun Instagram @swiss53gangs_. Namun saat ini, unggahan itu telah hilang.
Baca juga: Alasan Alumni SMAN 6 Jakarta Plonco Junior di Pesanggrahan: Dekat Rumah Salah Satu Alumni
Belakangan, diketahui bahwa aksi perploncoan dilakukan alumni SMAN 6 kepada juniornya yang duduk di bangku kelas XII. Ada sekitar 25 anak yang terlibat dalam perpeloncoan itu.
Tampak dalam video yang beredar, dua pelajar tengah adu jotos lalu ditonton oleh beberapa orang yang diduga alumni.
Adapun, sejumlah pelajar tampak berbaris dengan posisi tiarap dan bertelanjang dada di pinggir jalan.
"Algojo gue mana algojo gue," teriak salah seorang yang terdengar dalam video.
Baca juga: Polisi: Aksi Perploncoan Pelajar SMAN 6 Jakarta Belum Diproses Hukum karena Tak Ada Laporan
Wakil Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 6 Jakarta, Suartono angkat bicara terkait muridnya disebut menjadi korban perpeloncoan oleh alumni.
"Informasi yang menyebutkan bahwa anak kami yang disebutkan bahwa perpeloncoan dialami anak anak kita, saat ini kami melakukan pendalaman," ujar Suartono.
Suartono mengatakan, saat ini sekolah tengah bekerjasama dengan alumni untuk melakukan pendalaman guna memastikan apakah siswa yang menjadi korban dugaan aksi perpeloncoan itu merupakan siswa SMAN 6.
"Dimana kami bekerjasama dengan alumni dan yang alumni yang kami ajak kerjasama ini adalah memang selalu membantu sekolah dalam bidang apapun. Dan alhamdulillah alumni alumni kita itu selalu kooperatif," kata Suartono.
Baca juga: SMAN 6 Jakarta Akan Bina Siswanya jika Terbukti Jadi Korban Plonco Alumni
SMAN 6 Jakarta akan melakukan pembinaan kepada para siswanya jika terbukti mereka yang menjadi korban perpeloncoan oleh alumni.
"Dalam video itu memang tidak ada muka-muka anak-anak kita. Insha Allah kita akan melakukan pembinaan untuk anak anak kita semua," ujar Suartono.