Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tipu Muslihat Wowon Si Pembunuh Berantai, Perankan Tokoh "Aki Banyu" hingga 11 TKW Teperdaya...

Kompas.com - 25/01/2023, 06:22 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya masih terus menelusuri kepingan demi kepingan kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh tersangka Wowon Erawan alias Aki (60), Solihin alias Duloh (63), dan M Dede Solehudin (35) di Cianjur-Bekasi, Jawa Barat.

Motif ekonomi yang diduga menjadi alasan paling kuat pelaku menjalankan aksinya, masih terus didalami oleh jajaran penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

Terbaru, penyidik menemukan fakta bahwa tersangka Wowon juga menyamar sebagai figur fiktif bernama "Aki Banyu", sosok yang dianggap sakral oleh dua tersangka lain dan para korban.

Peran ini dilakoni Wowon untuk memuluskan tipu muslihatnya, sekaligus memerintahkan komplotannya secara diam-diam dari balik layar.

"Tersangka Wowon ini berperan sebagai Aki Banyu, selain atas nama Wowon. Ternyata yang bersangkutan ini berperan sebagai Aki Banyu yang figur fiktif," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Hengki Haryadi, Senin (24/1/2023).

Baca juga: Fakta Baru Pembunuhan Berantai Wowon dkk, Tega Bunuh Anak Agar Cepat Sukses hingga Rekayasa Peran Aki Banyu

Temuan ini melengkapi fakta sebelumnya bahwa ketiga pelaku menipu para tenaga kerja wanita (TKW) di luar negeri, dengan modus memiliki kemampuan supranatural.

Baik Wowon, Duloh, maupun Dede berpura-pura bisa melipatgandakan uang, sehingga para korban dijanjikan menjadi kaya raya ketika kembali ke Indonesia.

Wowon menjadi "dalang" dari aksi kejahatan

Menurut Hengki, Wowon berperan menjadi Aki Banyu dengan mengubah suaranya menjadi seperti orang lain.

Wowon bahkan membuat sosok Aki Banyu seolah tokoh yang sangat sakral sehingga tidak bisa sembarangan ditemui orang lain.

"Si Wowon ini selain pekerjaan yang lain, profesinya adalah dalang. Jadi, suaranya bisa berubah. Ini dipraktikkan pada saat pemeriksaan kemarin," ungkap Hengki.

Dalam proses pemeriksaan, tersangka Duloh dan Dede pun tak menyadari bahwa selama ini sosok Aki Banyu adalah Wowon.

Sebab, Aki Banyu hanya memberikan perintah melalui sambungan telepon, tanpa sekalipun menunjukkan dirinya.

Baca juga: Jasad Fatimah Korban Wowon cs Belum Tiba di RS Polri, Karumkit: Kemungkinan Dibawa bersama Jenazah Halimah

Duloh dan Dede baru mengetahui bahwa sosok misterius bernama Aki Banyu adalah figur fiktif yang diperankan oleh Wowon, setelah ketiganya ditangkap atas aksi pembunuhan berantai.

Adapun perintah yang diberikan kepada Duloh dan Dede berupa rencana pembunuhan dengan cara mencekik hingga meracun para korban.

Sementara itu, kepada para korban penipuan, Aki Banyu menyuruh mereka menyeberang laut agar mendapatkan kesuksesan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com