JAKARTA, KOMPAS.com - Solihin alias Duloh (63), salah satu komplotan pembunuh berantai di Bekasi dan Ciajur, Jawa Barat, diketahui telah lima tahun menjalankan keseharian sebagai pedagang es cincau di depan SDN Ciketing Udik 3, Bantargebang.
Kendati demikian, tetangga mengungkap sisi lain dari sosok Duloh. Tetangga berinisial S mengatakan, Duloh dikenal baik-baik saja ketika bergaul dengan tetangga di lingkungan kontrakan.
Menurut S, Duloh memang kerap menunjukkan keahlian khusus seperti mampu menyembuhkan orang sakit. S melihat sendiri saat Duloh memberikan air doa berkhasiat untuk anaknya.
"Soalnya kalau anak saya lagi jengker-jengker (menangis) dia suka nyamperin (menghampiri). Terus, ditanya kenapa. (Anak saya) dipegang terus didoa-doain. Sehabis itu diam," ucap S, dilansir dari TribunJakarta.com, Kamis (26/1/2023).
Baca juga: Seorang TKW Mengaku Nyaris Jadi Korban Pembunuhan Berantai Wowon dkk, Berhasil Lolos dari Maut?
S sempat bertanya kepada Duloh terkait kebisaannya menyembuhkan orang sakit. Ilmu itu, kata S, didapat Duloh berasal turun temurun dari keluarga.
"Dia ngomong memang, di sana ada yang keturunan juga dia bisa nyembuhin. Dipegang sambil didoa-doain, terus dikasih air juga," ucap S.
Adapun Solihin mengontrak rumah di Gang Citra Botol, RT 01 RW 02, Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, selama ia berjualan es cincau.
Dua petak rumah kontrakan disewa Duloh dan anaknya, persis di depan pintu tempat tinggal mereka masih terparkir tiga gerobak es cincau.
Polda Metro Jaya menyebut bahwa tersangka Solihin alias Duloh merupakan eksekutor dari aksi pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Wowon dkk di Cianjur dan Bekasi.
Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko saat menjelaskan peran dari masing-masing pelaku dalam menjalankan aksinya.
"Partner in crime dalam kejahatan ini kan ada tiga pelaku saat ini, yang jelas bahwa Solihin alias Duloh berperan sebagai eksekutor," ujar Trunoyudo kepada wartawan, Senin (23/1/2023).
Baca juga: Setor Ratusan Juta, Dua TKW Syok Ketahui Penipuan dan Aksi Sadis Serial Killer Wowon dkk
Berdasarkan hasil penyidikan sementara, kata Trunoyudo, delapan dari sembilan korban pembunuhan berantai tersebut dieksekusi oleh Duloh.
Sebanyak tiga korban di antaranya dieksekusi oleh Duloh di Bekasi, Jawa Barat, berdasarkan perintah dari Wowon.
Sebagai informasi, pembunuhan berantai ini terungkap setelah satu keluarga ditemukan tergeletak lemas di rumah kontrakan daerah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi.
Para korban di Bekasi diracun karena mengetahui penipuan dan pembunuhan yang sebelumnya dilakukan Wowon bersama adiknya, M Dede Solehudin, dan Duloh di Cianjur dan Garut.
Dalam aksinya, para pelaku mencampurkan pestisida dan racun tikus ke dalam kopi. Tiga korban tewas akibat mengonsumsi kopi beracun itu yakni Ai Maimunah (40), Ridwan Abdul Muiz (23), dan Muhammad Riswandi (17).
Saat menyelidiki korban yang keracunan itu lah, polisi menemukan fakta bahwa pelaku adalah komplotan pembunuh berantai yang sudah melakukan serangkaian penipuan dan pembunuhan.
Pelaku menipu para korban dengan modus mengaku memiliki kemampuan supranatural untuk memberikan kesuksesan dan kekayaan.
Kini, Wowon, Solihin, dan Dede telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka sementara ini dijerat menggunakan Pasal 340 juncto Pasal 338 dan 339 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) terkait pembunuhan berencana.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Jualan Es Cincau, Sosok Solihin Pembunuh Berantai Diungkap Tetangga Mampu Sembuhkan Orang Sakit.
(Penulis : Tria Sutrisna, Yusuf Bachtiar (TribunJakarta.com) | Editor : Jessi Carina, Ferdinand Waskita Suryacahya (TribunJakarta.com))
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.