Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sebelum Ditutup Waduk Marunda, Air Suka Meluap ke Sini"

Kompas.com - 03/02/2023, 18:47 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan Waduk Retensi Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, dinilai warga berdampak positif.

Salah satu infrastruktur pengendalian banjir yang masih dalam proses pembangunan di pesisir Jakarta itu sudah mampu mencegah banjir yang kerap merendam permukiman warga.

Dursin (65), warga RT 03 RW 02, Kelurahan Marunda Baru, Kecamatan Cilincing, mengatakan sejak Waduk Retensi Marunda mulai dibangun pada 2014, permukiman warga sekitar sudah tak lagi terendam banjir.

Baca juga: Menengok Waduk Retensi Marunda, Andalan Warga Cilincing untuk Cegah Banjir

"Sebelum ditutup Waduk Marunda, air suka meluap ke sini. Ketinggian air paling 30 sentimeter sampai 1 meter," kata ayah empat anak itu, saat ditemui Kompas.com, Jumat (3/2/2023) di kediamannya di Marunda Baru.

Dursin menyebut, Waduk Marunda letaknya strategis, yakni berada di antara aliran Kali Blencong dan Kali Tiram.

Dua aliran sungai itu bermuara di Sungai Marunda. Adapun Sungai Marunda bermuara di laut.

"Waktu (waduk) belum dibikin, terendam. Air dari Kali Blencong, Kali Marunda, sampai ke rumah warga," ucap dia.

Banjir yang merendam permukiman warga di wilayah RT 03 RW 02, kata Dursin tak hanya berasal dari sungai.

 

Baca juga: Stigma Nikah di KUA Masih Jelek, Sering Dicap Tak Punya Modal

Banjir juga kerap muncul dari laut saat terjadi rob.

"Air laut masuk dari Sungai Marunda. Nanti naik sampai ke rumah warga," imbuh dia.

Sebelumnya, akun Instagram Humas Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara, dalam unggahannya pada 4 Januari 2023, menyebut, Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta tengah melanjutkan pembangunan Waduk Retensi Marunda, di Cilincing, sebagai upaya pengendalian banjir di Jakarta.

"Waduk retensi memiliki fungsi menampung air hujan atau volume air ketika sungai mencapai debit maksimum yang kemudian mengalirkannya secara perlahan ketika debit di sungai sudah kembali normal," tulis Humas Pemkot Jakarta Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com