Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyidik Bakal Ungkap Kasus Perempuan Tewas di Penjaringan dengan "Scientific Crime Investigation"

Kompas.com - 11/02/2023, 16:58 WIB
Zintan Prihatini,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik bakal mengungkap penyebab perempuan yang tewas di kompleks perumahan kawasan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara lewat metode scientific crime investigation. Korban diketahui berinisial S (51), yang ditemukan tewas pada Rabu (8/2/2023).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, metode itu dilakukan berdasarkan alat bukti yang ada. Penyidik juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan menganalisa terkait tewasnya S.

"Proses ini belum selesai, kita tunggu. Kemudian terhadap kegiatan penyidikan juga dilakukan interprofesi di dalam Polda Metro Jaya, yaitu dengan forensik," kata Trunoyudo saat ditemui di Ecovention Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (11/2/2023).

Menurutnya, penyidik juga melibatkan ahli dari laboratorium forensik, digital forensik, dan ahli uji forensik lainnya. Sehingga, penyidik menilai diperlukan metode scientific crime investigation.

Baca juga: Polisi Periksa 6 Saksi Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Penjaringan

Untuk diketahui, scientific crime investigation adalah metode penyelidikan dan penyidikan sebuah tindak pidana menggunakan pendekatan ilmiah dan didukung berbagai disiplin ilmu, baik ilmu terapan maupun ilmu murni.

"Hasilnya tentu ini menjadi untuk diketahui bersama ada mekanisme dalam proses scientific, yaitu menguji secara keilmiahan, di mana memadukan teknis di lapangan sudah dilakukan dan juga bagaimana prosedur secara formil maupun materiilnya," ujar Trunoyudo.

Secara terpisah, Kapolsek Metro Penjaringan Kompol M Probandono Bobby Danuardi mengungkapkan, korban mengalami luka di bagian dada kiri atas dan terdapat sepucuk pistol yang tergeletak di dekatnya saat ditemukan.

Kemudian, menurut Bobby, polisi juga sudah mengantongi sejumlah alat bukti termasuk pistol tersebut.

"Bukti-bukti senjata, saksi-saksi sudah kami periksa (ada) enam sudah itu saja. Saksi IRT tiga, terus sama pihak keluarga tiga," kata Bobby.

Baca juga: Polisi Sebut Sosok Perempuan yang Ditemukan Tewas di Penjaringan adalah Seorang Pengusaha

Bobby melanjutkan, bahwa pistol yang ditemukan berada di dekat korban S berjenis glock 42 kaliber 32. Pistol itu terdaftar atas nama korban berdasarkan surat-surat kepemilikan di tempat kejadian perkara (TKP).

"Saya belum mengecek (sejak kapan pistol dimiliki korban) secara dalam, cuma memang kepemilikannya sah," ujar Bobby.

"Ketika saya memeriksa TKP ada surat izinnya atas nama korban sendiri," katanya lagi.

Saat ditanya soal indikasi pembunuhan, Bobby mengungkapkan bahwa pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan Puslabfor Polri.

Baca juga: Fakta-fakta Penemuan Jasad Perempuan di Penjaringan dan Sepucuk Pistol di Dekatnya

Sebelumnya diberitakan, penemuan jenazah S bermula saat asisten rumah tangga (ART) yang curiga majikannya tak keluar kamar. Padahal, biasanya korban bangun tidur antara pukul 10.00 WIB-11.00 WIB.

"Namun, sampai pukul 12.00 WIB itu, pembantu mendapati bahwa majikannya belum bangun. Lalu, mencoba buka pintu tapi terkunci dari dalam," ujar Bobby.

ART tersebut lantas menghubungi ibu kandung korban S. Tak lama, adik kandung S datang dan mencoba untuk membuka pintu kamar kakaknya yang terkunci.

Menurut Bobby, awalnya keluarga ingin mendobrak pintu tersebut tetapi urung dilakukan.

"Inisiatif dari pembantu, dia enggak mendobrak (pintu kamar korban). Akhirnya, dia lewat pintu kamar mandi. Setelah dibuka ditemukan korban sudah tidak bernyawa," ucap Bobby.

Tim gabungan dari Puslabfor Polri dan Rumah Sakit Polri Kramatjati pun sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Jenazah S juga sudah dibawa ke RS Polri Kramatjati guna dilakukan otopsi.

Baca juga: Menanti Pengungkapan Misteri Perempuan Tewas dengan Luka Tembak di Penjaringan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com