JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta memastikan kondisi anak yang dinyatakan negatif gagal ginjal akut telah membaik setelah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.
Anak yang tinggal di wilayah Jakarta Barat itu sebelumnya disebut suspek gagal ginjal akut hingga menjalani penanganan medis.
"Kondisi pasien itu sudah sehat dan baik," ujar Kepala Seksi (Kasi) Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama saat dikonfirmasi, Kamis (16/2/2023).
Baca juga: Soal 1 Anak di Jakarta Suspek Gagal Ginjal Akut, Dinkes DKI Pastikan Negatif
Ngabila membenarkan, setelah dinyatakan sehat oleh tim dokter di RSCM, anak itu diperbolehkan pulang ke rumah pada Rabu (16/2/2023).
"Pasien sudah pulang rawat inap dari RSCM kemarin, Rabu. Beliau (sebelumnya) minum obat sirup penurun demam," kata dia.
Ngabila sebelumnya memastikan, satu dari dua anak yang yang dirawat di RSCM negatif gagal ginjal akut.
"Pasien kedua DKI Jakarta tahun 2023 yang sebelumnya terduga, lalu dinyatakan negatif (gagal ginjal akut)," ujar dia.
Pasien yang sebelumnya didiagnosa gagal ginjal akut oleh dokter RSCM itu ternyata disebabkan oleh long Covid-19 atau Mis-C.
Baca juga: Satu Pasien Gagal Ginjal Akut di Jakbar Dipastikan Bukan karena Konsumsi Obat Sirop
Untuk diketahui, Mis-C merupakan salah satu dari komplikasi Covid-19 yang terjadi pada anak-anak.
"Iya, tidak bisa BAK (buang air kecil), klinis gagal ginjal akut dan riwayat minum obat sirup. Tetapi setelah didalami para klinis mengeluarkan kasus ini sebagai terduga GGAPA dan dianggap negatif," ucap Ngabila.
Sebelumnya, ada dua anak di Jakarta disebut terjangkit gagal ginjal akut. Kasus itu ditemukan pada Januari 2023.
Dari dua anak itu, satu di antaranya meninggal dunia. Anak tersebut merupakan warga di Jakarta Timur.
Satu kasus konfirmasi gagal ginjal akut merupakan anak berusia 1 tahun, mengalami demam pada 25 Januari 2023.
Baca juga: Praxion Dinyatakan Aman, Pakar: Gagal Ginjal Akut Bisa Disebabkan Berbagai Hal
Sementara satu kasus lainnya yang disebut suspek, anak berusia 7 tahun. Anak tersebut mengalami demam pada 26 Januari.
Satu kasus konfirmasi gagal ginjal akut anak berusia 1 tahun, sebelumnya diberikan obat sirop penurun demam yang dibeli di apotek dengan merek Praxion.
Sementara satu kasus masih suspek pada anak berusia 7 tahun, sebelumnya mengonsumsi obat penurun panas sirop yang dibeli secara mandiri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.